VIRAL KALTIM, KUTIM -Narkotika tak mengenal momen pemilihan umum (pemilu), sehingga tetap harus diperangi. Hal itu yang membuat Ketua Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Kutai Timur (Kutim) Herlang, terus eksis melakukan berbagai kegiatan untuk memerangi narkoba.
Herlang mengatakan, dirinya yang saat ini juga menjabat sebagai anggota DPRD Kutim, harus bekerja dengan proporsional. Sebab, eksistensi Granat Kutim harus dipertahankan dalam memerangi narkoba, terutama di Kutim.
“Jangan sampai hanya karena pemilu, eksistensi Granat dalam memerangi narkoba berkurang,” ujarnya.
Dia menerangkan, Granat sebagai organisasi nasional telah diakui oleh banyak instansi. Anggotanya pun dipercaya untuk ikut mengawasi pemilu dengan diikutsertakan sebagai anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang ditandatangani langsung oleh Bawaslu Pusat.
“Yakni sebagai pemantau pemilu dan berkoordinasi dengan Bawaslu Kutim,” ucapnya.
Dia menerangkan, kini masyarakat harus melihat, siapa orang yang peduli terhadap Kutim. Bahkan, melalui cara berkarya.
“Itu lebih baik kita berperang membuat suatu karya untuk kepentingan masyarakat,” terangnya.
Herlang menanggapi terkait adanya isu yang beredar bahwa dirinya dituduh tertangkap oleh Bawaslu Kutim karena diduga melanggar aturan pemilu. Herlang menegaskan bahwa hal itu tidak benar.
“Saya mengharapkan pemilu ini kita bisa bersaing sehat. Saya di sini saja berdzikir,” ungkapnya.
Apalagi, dirinya sebagai Ketua Granat mengemban amanah penting dalam memerangi narkoba. “Apalah arti pemilu jika masih ada narkoba. Kami ditunjuk Bawaslu pusat ini juga merupakan hal yang patut disyukuri, karena dari lima organisasi yang mengajukan hanya Granat saja yang disetujui menjadi anggota pemantau pemilu oleh Bawaslu pusat,” jelasnya.
Dia menambahkan, Sekretariat Granat Kutim yang kerap ramai adalah karena anggota organisasi aktif.
“Kami memerangi narkotika. Ini artinya ada kinerja dan terstruktur. Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk bersama menyukseskan pemilu dengan proporsi masing-masing,” tutupnya. (rey)