VIRAL KALTIM, KUTIM – Jalan H Mahyunadi SE MSi dan H Lulu Kinsu untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) kian lapang. Dukungan dari berbagai tokoh agama untuk calon nomor urut satu itu terus berdatangan. Tidak hanya habib dan ulama, dukungan juga datang dari pendeta yang tergabung dalam Persatuan Pengurus Bamag.
Belasan pendeta dari berbagai gereja di Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan menggelar pertemuan dengan Mahyunadi, Rabu (2/12/2020). Mereka menyuarakan perubahan. Ingin Kutim yang kaya ini bisa lebih baik lagi. Agar kesejahteraan masyarakat meningkat.
Berbagai aspirasi disampaikan pendeta ke Mahyunadi. Mulai dari pembangunan gereja, alokasi anggaran hari besar, hingga perhatian terhadap tokoh agama. Hadir pula anggota DPRD Kutim dari Fraksi Nasdem, Prayunita Utami.
“Alhamdulillah, dukungan dari pendeta semakin menguatkan niat saya dan H Kinsu untuk membawa perubahan di Kutai Timur. Dari awal saya tegaskan bahwa, pembangunan di Kutai Timur harus dinikmati seluruh masyarakat, tanpa terkecuali. Bukan untuk dinikmati golongan tertentu,” tegas Mahyunadi.
Dalam upaya membangun sumber daya manusia (SDM) unggul, Mahyunadi-Kinsu memiliki misi meningkatkan kualitas SDM yang cerdas, sehat, berbudi pekerti luhur, dan berdaya saing. Tidak hanya pendidikan dan kesehatan yang disasar, melainkan juga budi pekerti masyarakat Kutim.
“Insya Allah, Mahyunadi-Kinsu memiliki program peningkatan dan pemerataan kualitas pemuka agama dan rumah ibadah. Tugas pemuka agama sangat berat, karena membentuk watak dan sikap generasi penerus kita. Saya pastikan, pemuka agama di Kutai Timur akan mendapat insentif sebagai bentuk penghargaan. Tempat ibadah juga akan dibenahi. Tanpa terkecuali,” tegas Mahyunadi, lagi.
Dengan dukungan dari koalisi partai politik (parpol) besar yang terdiri dari Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), serta Partai Amanat Nasional (PAN), semakin memudahkan Mahyunadi-Kinsu untuk membangun Kutim.
Apalagi total dukungan mencapai 23 kursi.
Di samping itu, enam dari delapan anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kaltim berada dalam gerbong Mahyunadi-Kinsu. Ini semakin mempermudah lobi-lobi pasangan ini ke pusat untuk menuntaskan berbagai proyek strategis nasional yang ada di Kutim. Di tingkat provinsi, partai pengusung Mahyunadi-Kinsu adalah yang terbesar.
Bahkan, Gubernur Kaltim Isran Noor adalah ketua Partai Nasdem Kaltim, partai yang mengusung pasangan ini.
Belum lagi dukungan dari partai pendukung seperti Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Gelora, dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Sekadar diketahui, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi adalah ketua Gelora Kaltim.
Membangun Kutim ke depan tidaklah mudah. Di tengah meningkatnya angka kemiskinan, banyaknya infrastruktur jalan yang rusak, kualitas pendidikan yang harus ditingkatkan, fasilitas kesehatan yang belum merata, hingga kesejahteraan masyarakat harus diselesaikan. Jika salah memilih pemimpin pada 9 Desember mendatang, harapan untuk menikmati program-program tersebut di atas akan sirna.
Oleh karena itu, dibutuhkan pemimpin yang memiliki kualitas, pengalaman, dan paham dengan kondisi masyarakat. Kehadiran masyarakat dalam rangka membawa Kutim untuk perubahan sangat dibutuhkan. Syaratnya adalah, pada tanggal 9 Desember mendatang, coblos nomor satu, Mahyunadi-Kinsu. (Media Center)


















