VIRALKALTIM- Dalam rangka tindak lanjut pelaksanaan layanan jemput bola warga belajar program Pendidikan Non Formal di Kutai Timur, Achmad Junaidi B., SH., M.Si. Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah yang juga aktif di berbagai kegiatan sosial keagamaan di masyarakat melakukan silaturahmi koordinasi audiensi sekaligus sosialisasi ke tokoh-tokoh masyarakat serta pihak terkait.
Ini merupakan aksi perubahan layanan jemput bola (cap jempol) tentang beberapa program layanan Pendidikan Non Formal dibawah binaan Bidang Pendidikan Luar Sekolah.
“Alhamdulillah hingga saat terus bergerak mensosialisasikan program Pendidikan Non Formal dan sudah mendapatkan dukungan stekholder dari Bupati Kutai Timur, Bunda PAUD, Plt. Kepala Dinas Pendidikan, Dewan Pendidikan Kabupaten, Kepala Bappeda, dan Pimpinan Pondok Pesantren Darunnasr di Jalan Ekspo Bukit Pelangi,” ujar Junaidi.
Sedangkan stekholder terkait lainnya seperti dinas instansi pemangku kebijakan beserta tokoh agama, tokoh masyarakat akan terus di kunjungi agar program PNF dikenal dan mendapatkan dukungan serta difahami masyarakat secara luas.
“Yang mana ini merupakan bagian dari upaya menuntaskan wajib belajar 12 tahun di Kutai Timur sesuai amanat UU No 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional,” katanya.
Dinas Pendidikan melalui Bidang Pendidikan Luar Sekolah akan terus mengerahkan Lembaga Satuan Pendidikan Non Formal dibawahnya bekerja melakukan jemput bola untuk melayani.
“Kami data ditempat warga belajar, dan ujian dikunjungi pamong dan tutor secara terjadwal ke Pokjar. Bahkan saat dinyatakan lulus saat sidik jari dan penyerahan ijazah pun dilaksanakan ditempat Pokjar. Namun bagi yang mendaftar tidak melalui Pokjar, bisa semua tahapan daftar, belajar, ujian, dan pengambilan ijazah di tempat Lembaga penyelenggara PNF,” jelasnya.
Diawal tahun pelajaran 2022/2023 ini SPNF SKB Sangatta Selatan dan SPNF SKB Sangatta Utara diarahkan untuk untuk mendatangi Pokjar Pondok Pesantren Shalaf yang ada di wilayah operasinya.
“Agar santri-santri yang murni mengaji dan tahfiz quran bisa terdata belajar dan ujian mendapatkan ijazah paket A setara SD, ijazah paket B setara SMP dan ijazah paket C setara SMA,” katanya.
Lanjut dia menjelaskan, semua yang didata dilayani belajar di kelas awal terkecuali ada yang statusnya sudah pernah sekolah formal dan memiliki raport sebelumnya. Maka ini akan disesuaikan jenjang kelasnya. Seluruh layanan jemput bola yang dilakukan oleh 2 lembaga non formal tersebut merupakan layanan gratis tanpa biaya khusus untuk didata, belajar, ujian, dan hingga penyerahan ijazah.
“Sedangkan biaya buku alat tulis ditanggung masing-masing warga belajar. Penyelenggara hanya memfasilitasi modul dan bahan ajar yang seyogyanya sudah tercetak siap dibagikan ke Pokjar,” katanya.
Sedangkan menyangkut pakaian selama belajar bebas pantas sopan tidak mengingat. Waktu dan tempat belajar sesuai kesepakatan dengan pondok pesantren minimal ada pertemuan sepekan sekali disambangi pamong dan tutor di Ponpes atau Pokjar.
Agar kegiatan layanan jemput bola ini menggaung ke seluruh wilayah Kutai Timur Achmad Junaidi B., SH., M.Si. selaku Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah yang kesehariannya khas berpenampilan memakai peci ini sudah di disposisi minggu ke-2 bulan Agustus 2022.
“Ini dijadwalkan oleh Bupati Kutai Timur bapak Drs. H. Ardiansyah Sulaiman untuk melakukan Lounching Sosialisasi Layanan Jemput Bola di Pondek Pesantren Darunnasr Pimpinan Ust. Abdul Hafiz di Jalan Ekspo Sangatta Utara,” katanya.
Karena ini bersifat sosialisasi maka tamu undang yang hadir adalah para pejabat pemangku kebijakan, dinas, instansi terkait, para pimpinan pondok pesantren shalaf, pimpinan majelis talim, tokoh agama, tokoh masyarakat serta para santri yang berada di pondok pesantren. (*)