VIRALKALTIM, OPINI POLITIK- Pada 2024 nanti, dipastikan Kasmidi Bulang maju sebagai Calon Bupati Kutai Timur (Kutim). Ia sudah dua kali menjabat Wakil Bupati Kutim.
Sebelumnya, pada 2016 lalu, ia berpasangan dengan mantan Bupati Ismunandar. Kemudian, pada 2021, Ketua DPD Golkar Kutim itu kembali menduduki Wakil Bupati bergandengan dengan Ardiansyah Sulaiman.
Pun, pada masa kekosongan, Ketua KAHMI itu pernah diamanahkan menjadi Plt Bupati Kutim. Bahkan dua periode. Yakni Plt Bupati pada 3 Juli 2020- 25 September 2020 dan Plt pada 6 Desember 2020-17 Februari 2021.
Kasmidi Bulang nasibnya cukup beruntung. Bahkan hampir di semua sisi. Baik di legislatif maupun eksekutif. Di legislatif, ia pernah menjadi
Ketua Komisi C DPRD Kutim, 2004-2009,
Ketua Komidi B DPRD Kutim periode 2009-2014, dan kembali menjadi Ketua Komisi C periode 2014-2016.
Kata lain, pria kelahiran Sangatta, 31 Desember 1976 itu cukup paripurna baik di dunia politik maupun birokrasi. Lantas siapa lawan sepadan Kasmidi Bulang pada pemilihan bupati 2024 mendatang.
Dalam rangkuman media ini, ada beberapa lawan imbang pria S3 Universitas Merdeka Malang itu. Pastinya Ardiansyah Sulaiman. Hal ini terjadi jika Ardiansyah tak hijrah ke Provinsi. Yang mana ia dikabarkan akan ‘melamar’ menjadi Wakil Gubernur Kaltim.
Jika kelak berhadapan, maka Pilkada Kutim cukup seru. Pasalnya, keduanya dianggap dua calon yang ‘paling’ berpengaruh saat ini. Lantas siapa pemenangnya, tentu saja tergantung wakil masing-masing. Pastinya, mendapatkan dukungan masyarakat.
Kasmidi Bulang saat ini merupakan kader Golkar. Iapun kembali memimpin DPD Golkar Kutim. Sedangkan Ardiansyah merupakan politisi senior PKS. Baik Ardiansyah dan Kasmidi pada 2021 lalu, menang dalam pilkada Kutim. Ia diusung PKS, Demokrat, dan Berkarya. Kelak ke mana arah partai pengusung, tentu masih teka-teki.
Namun jika dilihat dari sejarah, PKS memiliki ‘kedekatan’ dengan Demokrat. Ya, Ardiansyah sebelumnya pernah berpasangan dengan Ketua Demokrat Alpian Aswad saat berhadapan dengan Ismu-KB.
Sedangkan Berkarya nampaknya lebih ‘condong’ ke Kasmidi Bulang. Jika dihitung, kekuatan pendukung cukup imbang. PKS-Demokrat dan Golkar-Berkarya. Sisanya menyesuaikan. Lagi-lagi ini hanya opini politik.(dy)