VIRAL KALTIM, SANGATTA- Beberapa sekolah dari 18 kecamatan di Kutai Timur (Kutim) mulai menggelar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Hal sudah berlangsung sejak 20 September lalu.
Dengan jumlah kehadiran siswa 50 persen dari kapasitas ruang kelas yang tersedia. Sehingga para siswa pun harus bersekolah secara bergantian.
Kepala Dinas Pendidikan Kutim, Syahrir mengatakan PTMT digelar dua kali dalam sepekan. Para siswa dijadwalkan masuk sekolah secara bergantian pagi dan siang.
“Sesuai dengan keinginan para orang tua. Mungkin sudah ada yang jenuh mengajari anak di rumah. Orang tua selalu bertanya kapan sekolah tatap muka berlangsung. Para guru juga sudah rindu mengajar,” kata Syahrir.
Sebelum melangsungkan PTMT, pihaknya akan mensterilkan lebih dulu seluruh fasilitas sekolah. Pasalnya, sudah dua tahun fasilitas sekolah tidak dimanfaatkan.
“Laci harus dibersihkan. Jangan sampai ada hewan yang bisa membahayakan siswa. Rumput-rumput juga harus dibersihkan, agar sekolah benar-benar layak. Termasuk melengkapi fasilitas protokol kesehatan di sekolah-sekolah,” katanya.
Saat ini, sudah banyak sekolah yang mengajukan untuk melaksanakan PTMT. Tingkatan pendidikan anak usia dini (PAUD), 124 sudah mengusulkan dari 365. Tingkatan SD yang sudah mengusulkan 136 dari 232. Sementara tingkat SMP sudah 61 yang mengusulkan dari 89.
“Sudah 70 persen mengusulkan. Sekarang beberapa kecamatan sudah melaksanakan tatap muka. Hanya Sangatta Utara baru dimulai 4 Oktober mendatang,” jelasnya.
Sementara saat pelaksanaan, para orang tua hanya boleh mengantar, tapi tidak boleh menunggu di sekolah. Hal tersebut untuk menghindari kerumunan di luar kelas. Nanti kalau sudah pulang, baru datang untuk menjemput,” terangnya.
Untuk memastikan penerapan fasilitas protokol kesehatan terpenuhi di kawasan pedalaman. Pihaknya terus berkoordinasi dengan tim satgas kecamatan. Untuk memastikan kelayakan sekolah menerapkan PTMT.
“Koramil, Polsek dan tim satgas kecamatan lainnya ikut memantau. Memastikan sekolah sudah menerapkan,” paparnya.
Sementara mengenai vaksinasi terhadap siswa dan pelajar, sedang dimaksimalkan. Bahkan, akan ada 20 ribu vaksin yang akan diberikan bagi siswa usia 12 tahun ke atas. Termasuk untuk para guru.
“Mudah-mudahan dalam tiga hari sudah selesai terlaksana di seluruh kecamatan. Tapi vaksinasi kepada pelajar bukan syarat utama sekolah dapat menerapkan PTMT,” pungkasnya. (adv/dy/yd)