VIRAL KALTIM, KUTIM – Mendongkrak perekonomian di Kutim. Diperlukan keseriusan pemerintah daerah (pemda). Apalagi Kutim punya potensi besar jika saja pembangunan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Mengingat, Kutim memiliki objek wisata yang menjanjikan.
Sebut saja pantai, pulau, air terjun, gugusan Karst, tangga bidadari, dan pemandian air panas yang belum terjangkau arus transportasi. Semua objek wisata itu tersebar di beberapa kecamatan di Kutim. Hanya, minat wisatawan masih kecil. Tak heran akses ke lokasi yang sulit.
Ketua Fraksi Amanat Keadilan Berkarya (AKB) Asmawardi mengatakan Kutim memerlukan infrastruktur yang menunjang. Apalagi, ada lima PKB2B yang beroperasi di Kutim. Sehingga, sudah seharusnya pemda membaca peluang agar membangun bandara. Namun, bandara tersebut harus dapat dinikmati masyarakat umum.
“Tidak seperti di Tanjung Bara (bandara), yang menikmati hanya segelintir orang. Mulai pejabat hingga pejabat perusahaan pemilik bandara itu,” ujarnya.
Hal tersebut tentu menjadi kendala wisatawan ke Kutim. Begitu pula dalam hal investasi. Belum dilirik lantaran akses ke Kutim yang cukup sulit. “Coba saja ada bandara untuk semua kalangan. Pasti Kutim jadi ramai. Setidaknya perlu dua bandara, di dekat Maloy dan di kawasan perkotaan Sangatta,” kata dia.
Kalau ada bandara jelas mendongkrak ekonomi. Lapangan pekerjaan akan terbuka. Perekonomian lebih sehat. Bahkan, UKM-UKM lokal diyakininya akan berkembang. Percuma jika membangun bandara kalau tidak bisa dinikmati seluruh kalangan masyarakat.
“Setidaknya akses tempat wisata terbuka. Waktu tempuh perjalanan tidak begitu lama. Sekarang kan akses antar kecamatan jauh sekali,” sebut dia.
Dia tidak menampik, pembangunan bandara tersebut memang belum diusulkan. Namun, dia memastikan akan memerjuangkan hal ini di tingkat pemda. “Setidaknya pembangunan lebih tepat sasaran. Masyarakat kecil bisa menikmati. Itu baru oke,” kata politikus PAN itu.
“Yang jelas saya akan kawal ini ke depannya. Ini peluang besar. Dan Kutim berpotensi memiliki dua bandara,” tutupnya.(yd/dy/adv)