VIRALKALTIM– Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati di perhelatan Pilkada Kutim kini mengerucut.
Baru saja, Ardiansyah Sulaiman dan Mahyunadi dideklarasikan bakal meramaikan kontestasi Pilkada ini. Sementara, ia didukung oleh PKS dan Perindo.
Hari ini, Selasa 2 Juli 2024, Golkar dan NasDem Kutim melakukan pertemuan besar-besaran membahas koalisinya nanti di Pilkada Kutim.
Ketua DPD Nasdem Kutim, Arpan menyampaikan betapa dinamisnya politik ini. Sebelumnya dia intens berkomunikasi dengan pihak PKS. Bahkan ia mengaku jatuh cinta dengan PKS dan Ardiansyah. Namun kini akhirnya berlabuh di Golkar.
Bahkan, Arfan membeberkan alasan mengapa NasDem diarahkannya ke partai berlambang beringin itu.
“Karena ini politik dinamis aja, silaturahmi harus berjalan. Alasan saya ke Golkar, ya saya salah satu kader NasDem yang melawan arus. Sehingga ketertarikan dengan Golkar itu dari dulu. Saya juga ini dulu adalah kader Golkar,” ucapnya.
“Ternyata NasDem 6 kursi itu hanya Golkar yang menghargai. NasDem ini luar biasa, selisih 1 kursi saja dengan Golkar. Sebetulnya ini kekhawatiran teman-teman saya. Kita ini kan 6 kursi. Mungkin ini jalan yang terbaik ya, ketemu dengan Golkar,” tambahnya.
Arfan menyinggung kelompok tertentu dan mengatakan ada anggapan bahwa dirinya tidak diterima di kelompok tersebut. Namun dia mengatakan tidak perlu lagi diperpanjang.
“Intinya mari kita buka lembaran baru, bahwa hari ini jelas NasDem dengan Golkar insyaallah dengan arahan DPP akan bersama-sama membangun Kutai Timur,” sambungnya.
Sementara itu Ketua DPD II Golkar Kutim, Kasmidi Bulang Mengatakan serupa, bahwa politik penuh dinamika.
Namun dia berharap ke depannya koalisi ini berjalan terus. Bahkan, dikatakannya bahwa Demokrat juga sudah memberi sinyal koalisi dengan Golkar dan NasDem di Pilkada Kutim kali ini.
“Semoga koalisi ini berjalan terus. Maka besok kita akan bangun komunikasi dengan semua partai. Saya jug sudah ketemu dengan partai Demokrat. Pada prinsipnya juga bersedia bergabung di Koalisi kita ini. Mudah-mudahan bisa hadir, sehingga besok kita sampaikan lagi,” tuturnya.
“Itulah yang saya sampaikan tadi dalam waktu-waktu ini dinamis sekali politik di Kutim. Mudah-mudahan dengan dinamika ini kita bisa memberi pelajaran terkait demokrasi kepada masyarakat bahwa begini lah demokrasi,” pungkasnya. (*)