VIRAL KALTIM, KUTIM– Allah sudah menentukan tiga perkara yang tak dapat diganggu-gugat. Pertama masalah kematian, rejeki, dan jodoh.
Ya, itulah takdir. Semua manusia akan menghadapi takdir baik dan buruk. Agusriansyah Ridwan salah satunya. Sebelum dirinya menjadi anggota DPRD Kutim, pria yang kerap di sapa Agus Fecho ini merupakan seorang guru.
Guru di SMA 1 Sangkulirang. Ia mengajar di IPS. Pria yang tinggal di Desa Benua Baru Ilir itupun hanya terbilang guru bisa. Namun ia memiliki pengaruh yang cukup besar. Salah satunya, selama mengajar, ia terbilang dekat dengan siswanya. Bahkan sangat dekat.
Di sela waktunya, pembina Pramuka ini memberi tambahan ilmu agama bagi siswanya. Jadi, hampir disetiap waktu ia bersama siswa. Fenomena bermain, canda, dan makan bersama menjadi pemandangan yang biasa antara guru dan murid. Ya, cukup berbeda dari yang lainnya.
Wajar, atas tingkah baiknya tersebut menjadi modal saat maju menjadi wakil rakyat. Tak ada yang menyangka. Mungkin saja tak ada niat. Namun bumi berputar. Pastinya, semua tergantung niat dan doa.
Mendapatkan dukungan dari sang adik, Irwan, ia memberanikan diri melepas titel guru. Bahkan PNS yang melekat pada dirinya. Hanya dengan ucapan bismillah, ia ikut bertarung menjadi wakil rakyat. Rakyat mendukung. Langkahnya mulus. Ia duduk wewakili Sangsaka. Dapil 4. Ia melamar di Partai Islam. Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Jalan ini sama dengan adiknya Irwan Fecho. Irwan pun melepas jabatan PNS. Meninggalkan dunia pemerintahan. Mengambil jalan politik. Ia bergabung di partai berbeda. Yakni Partai Demokrat.
Usaha keduanya berjalan lancar. Agusriansyah menjadi anggota DPRD Kutim dan Irwan di DPR RI. Agus sudah menjabat dua priode. Pada dapil yang sama. Artinya, ia cukup baik di masyarakat. “Alhamdulillah masih diberikan kepercayaan oleh rakyat. Amanah ini akan kami jalankan dengan baik,” ujar Agus. (dy/adv)