VIRALKALTIM, BALIKPAPAN- Dharma Satya Nusantara Tbk (DSN Group) dengan Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Desa Karangan Dalam, Kutim melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman program konservasi di luar konsesi, Rabu (14/12/2022) lalu di Hotel Blues Sky, Balikpapan.
Baca Juga: Peduli Terhadap Alam dan Lingkungan, Siswa Sekolah Dharma Utama Tanam Seribu Pohon
Hal ini sebagai upaya pelestarian lingkungan dengan metode pengelolaan bijaksana agar memperoleh keuntungan terbesar secara lestari untuk generasi sekarang. Yakni dengan tetap memelihara potensi untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi yang akan datang.
Program yang difasilitasi oleh USAID (United States Agency for International Development) Segar (Sustainable Environmental Governance Across Regions), Pemprov Kaltim, dan Pemkab Kutim, ini turut disaksikan Bupati, Ardiansyah Sulaiman.
Amin Budiarjo dari USAID menjelaskan, organisasi USAID merupakan badan kerjasama internasional pemerintah Amerika Serikat yang bekerja sama dengan Indonesia. Untuk memberikan hibah yang sifatnya bantuan teknis kajian ataupun “file Project”.
Lebih kepada inisiasi awal susunan aturan untuk mendukung pembangunan dengan tujuan berkelanjutan di Indonesia. Di Indonesia, organisasi ini bergerak di empat provinsi yaitu Kalbar, Kalteng, Kaltim, dan Aceh.
“Khusus di Kaltim, ada di Mahulu dan Kutim,” jelasnya.
Bergerak di banyak sektor, antara lain kesehatan, pendidikan, hingga lingkungan. Meliputi sektor air bersih, energi bersih, kelautan perikanan, manajemen bencana. Khusus di USAID Segar lebih kepada keanekaragaman hayati darat.
Komponen utama dari segar yang pertama, tata kelola lingkungan terkait bagaimana kerja sama dengan Pemerintah Daerah dan Pusat untuk meningkatkan tujuan-tujuan mengamankan pengelolaan lingkungan, melindungi hutan pada semua sektor.
“Tujuan kedua itu komunitas hijau yang berkelanjutan, supaya makin bagus, makin meningkatkan banyak manfaat dan akan mengundang banyak investasi,” jelasnya.
Melibatkan Pemerintah Kabupaten hingga Desa. Dengan harapan semakin maju mencapai tujuan bersama. Mengelola perubahan iklim dengan tata kelola lahan yang berkelanjutan dengan aneka ragaman hayati. Sebab keanekaragaman hayati itu penting.
Kenapa, karena itu jatidiri bangsa Indonesia. Selain itu pelestarian lingkungan, hutan dan keanekaragaman hayati spesies atau jenis tanaman dan hewan yang dilindungi harus dijaga dengan baik, agar tak ada kebakaran hutan dalam jangka panjang.
“Terima kasih Pak Bupati Kutim (H Ardiansyah Sulaiman) sudah memfasilitasi kami. Mempertemukan berbagai macam sektor, pemerintahan, swasta dan masyarakat serta investor dari luar untuk bisa bekerja sama memaksimalkan upaya bersama. Untuk bisa mendorong upaya-upaya pengelolaan lingkungan lebih baik dan juga peningkatan ekonomi masyarakat demi kemakmuran Indonesia,” tutupnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kehutanan Kaltim Joko Istanto menjelaskan bahwa berdasarkan RTRW (rencana tata ruang wilayah), Provinsi Kaltim menyimpan potensi hutan sebesar 8,3 juta hektare atau sekitar 60 persen dari wilayah Provinsi. Maka dari itu, pemerintah harus menjamin keberlangsungan hutan tetap terjaga. Secara bersamaan memastikan kesehatan masyarakat di dalam serta sekitar hutan selalu terjaga.
“Kami juga memastikan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan melalui program sosial serta mendorong kerja sama dengan para pihak mitra pembangunan, organisasi non pemerintah dan pihak swasta ke sektor perhutanan, perkebunan, pertambangan yang memang beroperasi dan berada di sekitar kawasan hutan serta masyarakat,” sebutnya.
Dia menyebut Desa Karangan Dalam mendapatkan restu dari Kementerian LHK untuk bekerja sama dengan DSN Group membangun wilayah konservasi yang berkelanjutan. Fokus kepada keanekaragaman hayati, pembangunan ekonomi berkelanjutan dan pengembang olahan kapasitas kelembagaan kelompok tani LPHD Desa.
Dia berharap Desa Karangan Dalam dapat memaksimalkan kerja sama ini untuk mendukung program dan kegiatan desa. Melalui pengelolaan hutan desa. Pemprov Kaltim melalui Dishut menyambut baik kerja sama ini. Sebagai bagian dari konsep desa dalam mengembalikan fungsi-fungsi hutan.
Hingga akhirnya bisa mendapatkan advance payment dari word bank sebagai wujud dukungan dan apresiasi dalam pelestarian lingkungan serta penyumbang oksigen (O2) bagi dunia dan penurunan emisi karbondioksida (CO2).
“Kegiatan hari ini juga berkontribusi mengurangi gas rumah kaca di Kalimantan Timur. Kami juga tetap mendorong dan menjaga komitmen untuk saling bekerja sama dengan mitra pembangunan dan tata kelola lingkungan. Di Kutai Timur salah satunya, dengan USAID Segar. Mudah-mudahan kerjasama yang kita saksikan pada hari ini tetap berlangsung dan terus berlanjut,” tutupnya.
Selain Bupati Kutim, Kadishut Kaltim dan perwakilan USAID, kegiatan pro lingkungan ini turut dihadiri Direktur PT Bima Agri Sawit (BAS/DSN Group) Agus Setiabudi, Head Sustainable DSN Group Agustinus Tri Wibowo. Kades Karangan Dalam Ridwan, Ketua LPHD Karangan Dalam Efendi, Anton Riswanto yang mewakili Camat Bengalon, serta Chief of Party Program USAD Segar Pter Boyle. (*)