VIRAL KALTIM, KUTIM– Meskipun hanya menggunakan sepeda, Syarifuddin bersama kawan-kawan tetap semangat berangkat sekolah.
Bahkan Syarifuddin mengaku sangat beruntung lantaran memiliki sepeda sehingga terbantu sebagai sarana transportasi menuju sekolahnya. Katanya, sekolah merupakan kewajiban untuk mencapai cita-cita. Meskipun hanya dengan menggunakan sepeda, Syarifuddin tak menyerah.
“Karena ada juga teman kami yang rela berjalan kaki, bahkan menumpang kendaraan yang melintas,” kata Syarifuddin.
Begitu juga seperti yang dilakukan Indra. Ia menuju sekolahan di kawasan kenyamukan dengan berjalan kaki. Tampak seragam Indar basah karena peluh keringat dan wajah yang letih, namun tidak menjadi alasannya baginya untuk tidak masuk sekolah.
“Saya tetap semangat dan harus buat bangga orang tua. Saya tidak mau membebani orang tua untuk membelikan sepeda karena bapak saya hanya sebagai pemulung,” jelas Indra.
Baik Syarifuddin dan Indra sangat berharap baik kepada Dinas Pendidikan agar tersedianya sarana antar jemput sekolah seperti bus sekolah, terlebih akses jalan menuju sekolah keduanya terbilang jauh dan belum ada rute angkutan umum masuk. (dy/adv)