VIRALKALTIM – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud bersama rombongan mengunjungi Telaga Batu Arang (TBA). TBA adalah danau cantik yang berasal dari reklamasi lahan bekas tambang batu bara milik PT Kaltim Prima Coal (KPC), Sabtu 6 September 2025.
Saat melakukan Gubernur Rudy Mas’ud menyampaikan tanggapan positif atas rencana pemanfaatan TBA sebagai alternatif sumber air bersih Perumdam TTB.
Ia mengaku terkejut setelah mengetahui hasil uji lembaga independen yang menunjukkan pH air di telaga tersebut berada di atas angka 7, sehingga dinilai layak dimanfaatkan.
“Setelah melihat langsung dan mendapatkan laporan, saya terkejut, ternyata pH air di sini di atas angka 7. Itu artinya airnya layak untuk dimanfaatkan. Keberadaan ikan yang mampu hidup di sini juga menjadi bukti nyata bahwa kualitas airnya cukup baik,” ucap Rudy.
Ia menambahkan, pemanfaatan Telaga Batu Arang tidak hanya terbatas pada penyediaan air bersih, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata maupun arena olahraga dayung.
“Dengan kedalaman mencapai 35 sampai 36 meter dan kondisi aman dari buaya, saya rasa telaga ini bisa menjadi lokasi ideal bagi pembinaan atlet dayung di daerah,” jelasnya.
Meski demikian, Rudy menekankan pentingnya kajian teknis dan pengakuan resmi dari lembaga lingkungan hidup. Hal ini diperlukan agar pemanfaatan telaga eks tambang tersebut sah secara hukum sekaligus menepis stigma negatif yang selama ini melekat.
“Kita harus pastikan semuanya melalui kajian teknis yang mendalam dan mendapatkan pengakuan resmi. Ini penting agar pemanfaatannya legal dan bisa menjadi contoh positif,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan perlunya publikasi hasil survei independen agar masyarakat luas mengetahui bahwa telaga eks tambang dapat dimanfaatkan dan bukan hanya menimbulkan pencemaran.
“Publikasi hasil survei independen sangat penting agar masyarakat tahu, telaga eks tambang seperti Batu Arang ini benar-benar bisa dimanfaatkan. Jika terbukti layak, ini bisa menjadi salah satu solusi pemenuhan air baku di Kutim sekaligus contoh keberhasilan pascatambang,” pungkasnya.
Sebelumnya, Bupati Ardiansyah Sulaiman mengatakan salah satu wilayah yang menjadi perhatian adalah Telaga Batu Arang, yang memiliki potensi sebagai sumber air baku. Pemkab Kutim tengah menjajaki kerja sama dengan PT Kaltim Prima Coal (KPC) untuk pengelolaan sumber air tersebut.
“Kualitas air di Telaga Batu Arang cukup baik. Kita sedang menjajaki kerja sama untuk pemanfaatannya demi kepentingan masyarakat,” kata Ardiansyah.
Ia juga menyoroti pentingnya sinergi lintas sektor dalam pembangunan infrastruktur dasar, termasuk jaringan pipa air, listrik, dan jalan. Untuk wilayah yang belum terjangkau listrik, Pemkab Kutim mempertimbangkan penggunaan energi terbarukan, seperti tenaga surya, serta genset sebagai solusi operasional pompa air.
Selain menggandeng BUMN dan sektor swasta, pemerintah daerah juga membuka peluang kerja sama dengan LSM untuk menjangkau wilayah yang masih belum terlayani.
Sementara itu, Direktur Utama Perumdam TTB, Suparjan, mengungkapkan apresiasi atas dukungan penuh dari pemerintah daerah. Ia menyebut, saat ini pihaknya tengah menyusun roadmap layanan air bersih lima tahun ke depan untuk mencapai cakupan 100 persen.
“Kami merasa didukung sepenuhnya oleh Pemkab. Ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus meningkatkan pelayanan,” ucap Suparjan.
Diketahui, kapasitas total terpasang IPA PDAM Kutim pada tahun 2021 adalah 650 liter/detik dan pada tahun 2022 mencapai 675 liter/detik, sedangkan ada pembangunan IPA baru di Kabo dengan kapasitas 50 liter/detik yang diresmikan pada Juni 2025 dan IPA di Teluk Pandan yang juga telah dioperasikan untuk meningkatkan layanan air bersih. (dy)