VIRAL KALTIM, KUTIM – Pemkab Kutim cukup terusik dengan pernyataan oknum yang mengatakan Kutim ‘bermain curang’ saat berlangsungnya pagelaran Akbar Porprov VI Kaltim, di Kutim.
Diwakili Wakil Bupati, Kasmidi Bulang dirinya membantah jika Pemkab Kutim bermain curang. Semua dilakukan secara sportif, terbuka, dan transparan. Tak ada kecurangan yang dilakukan Kutim terhadap kontingen lain.
“Pelanggaran tidak ada. Tidak mungkin kita curang. Semua atlit kita memang andalan,” katanya, Kamis, (13/12).
Jikapun diketahui curang, semua kontingen dipersilahkan mengajukan keberatan sesuai dengan aturan. Seperti yang dilakukan Kutim, terhadap Samarinda. Kutim protes secara resmi. Yakni membayar Rp 25 juta sebelum protes.
“Ini (Porprov) merupakan kebersamaan. Jangan rusak kebersamaan karena ego. Emosional . Mari kita besar hati. Seperti Kutim akan besar hati,” katanya.
Kasmidi sedikit menjelaskan seperti takraw, renang, dan lainnya sudah berjalan sesuai aturan. Dirinya pun membantah jika Kutim mendatangkan atlit dari luar.
“Itu memang atlit kita. Binaan kita. Disaat kami butuh, maka kami panggil lagi. Jadi semua atlit kita,” jelasnya.
Dirinya juga cukup bersyukur lantaran capaian perolehan emas jauh dari target. Yang sebelumnya hanya 180 emas, namun mampu meraih 183 emas. Tentu saja, semua karena kebersamaan dan kekompakan para atlit dan pelatih serta sponsor.
“Kutim prediksi 180. Kalaupun kita dapat 183 emas, itu memang sesuai dengan target kita. Tak ada curang yang kami lakukan,” katanya.
Meskipun ada yang protes, Kutim menganggap wajar. Semua pasti terdapat pro dan kontra. Namun, Kutim tetap menjaga silaturahmi dengan baik.
“Bahkan baru saja (13/12) saya kontak KONI Samarinda. Tak ada masalah. Semua berjalan lancar saja,” katanya.
Disinggung masalah beberapa kontingen yang tak hadir di acara penutupan, dirinya tak mempermasalahkan. Kutim tetap berpikir positif. “Ya sudah faktor waktu. Karena sudah lama di Kutim. Jadwal tanding sudah tidak ada. Tidak harus hadir juga. Tetapi saya yakin, hampir semua kabupaten kota masih ada saat penutupan,” katanya.
Sebelumnya, salah satu pengurus PB, Harpandi mengaku tak akan memberikan pelayanan protes jika tak dilakukan secara resmi. “Kalau mau protes bayar, baru kami layani. Kalau teriak-teriak diluar enggak akan kami layani,” katanya. (iq)