VIRALKALTIM-Dalam sesi tanya jawab antara pasangan Kasmidi Bulang-H. Kinsu dan Ardiansyah Sulaiman, masalah silpa kembali mencuat ke permukaan. Silpa adalah sisa lebih pembiayaan anggaran, yaitu selisih antara defisit anggaran dengan pembiayaan netto.
Dalam pertanyaan, Kasmidi mengatakan jika diketahui bersama bahwa APBD Kutai Timur Sangatta besar. “Strategi apa yang dilakukan dalam pengelolaan APBD yang cukup besar sehingga tidak terjadi silpa yang cukup besar,” kata Ketua DPD Golkar itu.
Pertanyaan ini dijawab santai oleh Calon Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi. Kata Ketua Perindo itu, penyebab silpa ada dua. Pertama karena banyaknya anggarkan masuk pertengahan atau akhir tahun. Yang mana perkiraan bulan Agustus baru ketahuan anggaran masuk cukup besar.
“Sehingga mendistribusikan atau mengalokasikan membutuhkan energi khusus untuk menyerap anggaran yang sebegitu besar di triwulan ke 3 dan ke 4,” ujar Mahyunadi.
Kedua, situasi politik menjelang pilkada yang tidak kondusif. Yang mana hal ini harus diketahui oleh seluruh masyarakat Kutai Timur.
Salah satu penyebab silpa karena terlambat disahkannya APBD perubahan. Yang seharusnya APBD disahkan oleh Anggota DPRD yang lama. Karena hampir seluruh Kalimantan Timur dan seluruh Indonesia APBD perubahan di sahkan oleh Anggota DPRD yang lama.
“Tapi tidak disahkan oleh anggota DPRD yang lama. Di sini saya mengatakan bahwa yang bertanggungjawab siapa, Ketua DPRD lama, Wakil Ketua DPRD 1 dan Wakil Ketua DPRD dan 2 yang lama. Semuanya koalisi dari Paslon nomor 1,” tegas Mahyunadi.
“Dan alhamdulillah bisa diselesaikan oleh anggota DPRD yang baru dari koalisi ARMY. Namun ironisnya satu-satunya fraksi yang tidak setuju adalah fraksi Golkar. Jadi masyarakat bisa memahami apa yang menjadi penyebab silpa,” sambung Mantan Ketua DPRD Kutai Timur itu.
Dirinya juga menyinggung soal tugas dan tanggung jawab sebagai Wakil Bupati. Seharusnya kata dia, Wakil Bupati melakukan pengawasan pembangunan.
“Berdasarkan aturan tugas Wakil Bupati adalah wasbang. Pengawasan pembangunan. Saya pikir di mana pengawasan selama ini,” tambahnya.
Sementara itu, Kasmidi Bulang kembali menyanggah jawaban tersebut. “Sebenarnya tidak semua benar apa yang disampaikan bapak tadi. Jadi kita jangan menyalahkan. Saya pikir ini bagian kinerja menurut saya,” katanya.(*)