VIRALKALTIM – Rapat Tim Terpadu P4GN & PN Tahun 2026 digelar di Aula Kesbangpol Kutai Timur, sebagai evaluasi besar terhadap program pencegahan narkoba di daerah. Pertemuan ini menyoroti efektivitas program pembinaan yang dianggap belum maksimal dalam beberapa tahun terakhir pada Rabu, (26/11/2025).
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kaban Kesbangpol) Kutai Timur, Tejo Juwono, menyampaikan perlunya penataan ulang strategi agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat. Rapat dihadiri perwakilan tokoh agama, pemuda, dan instansi terkait.
Tejo Juwono mengatakan bahwa program pembinaan yang berjalan selama ini belum menunjukkan hasil optimal. Menurutnya, sasaran masyarakat belum tersentuh secara maksimal meskipun beberapa program sudah dilaksanakan.
“Pembinaan kita selama ini kurang efektif dan efisien dalam beberapa tahun,” ujarnya. Faktor anggaran menjadi kendala utama dalam pelaksanaannya.
Walaupun P4GN sudah berjalan terutama di tingkat pelajar, Tejo menegaskan bahwa pendekatan kepada masyarakat masih sangat terbatas. Program tahun depan dirancang untuk memperluas cakupan hingga ke tingkat desa dan kelurahan.
“Untuk masyarakat belum kita lakukan karena lemahnya penganggaran, tapi tahun depan program itu harus kita laksanakan,” tegasnya.
Rapat juga membahas pentingnya dukungan lintas pihak dalam menjalankan strategi baru. Tejo menyebut kerja sama pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemuda sangat diperlukan untuk memperkuat upaya pencegahan.
“Penting bagi kita untuk bersinergi mendukung Instruksi Presiden,” katanya.
Program 2026 menargetkan pembentukan kader anti-narkoba di tingkat desa dan kelurahan. Langkah ini juga mencakup penguatan program Desa Bersinar, yang selama ini menjadi salah satu pilar pencegahan berbasis masyarakat. Tejo menilai pendekatan preventif harus diperbanyak dibanding hanya menindak kasus.
“Tujuan P4GN adalah memperkuat langkah preventif dan pemberantasan,” jelasnya.
Di akhir kegiatan, Tejo kembali mengajak masyarakat Kutai Timur untuk terlibat dalam pengawasan lingkungan. Ia mengingatkan bahwa ancaman narkoba tidak akan hilang tanpa partisipasi warga.
“Saya mengajak seluruh elemen untuk aktif mendukung upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika,” ucapnya. Dengan sinergi kuat, Kutim diharapkan dapat mempersempit ruang gerak peredaran narkoba. (Adv/ss)


















