VIRALKALTIM– Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Agusriansyah Ridwan, menegaskan pentingnya penerapan kriteria yang terbuka dan transparan dalam proses seleksi penerima beasiswa. Ia menolak keras adanya dugaan pemanfaatan oleh pihak keluarga siswa melalui guru atau kepala sekolah untuk mempermudah proses verifikasi beasiswa.
“Beasiswa itu harus didapatkan secara umum. Jika ada tuduhan permainan, itu perlu dibuktikan. Stigma seperti itu harus memiliki bukti konkret. Yang jelas, prosesnya terbuka untuk umum dengan kriteria yang sudah ditentukan,” ujar Agusriansyah.
Agusriansyah menekankan bahwa praktik pemanfaatan oleh keluarga siswa melalui guru atau kepala sekolah untuk memperoleh keuntungan dari program beasiswa itu tidak dibenarkan.






Leih lanjut, ia menegaskan bahwa prioritas penerimaan beasiswa harus didasarkan pada kriteria yang transparan dan adil, tanpa diskriminasi atau penyalahgunaan oleh pihak-pihak tertentu.
“Formulasinya perlu dipikirkan dan dianalisis lebih lanjut, karena masih banyak yang kesulitan mengakses informasi. Jika masalahnya terkait internet, maka itulah yang harus segera diatasi,” tambah
Menurutnya, semua pihak harus memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik melalui program beasiswa. Oleh karena itu, praktik pemanfaatan oleh keluarga siswa melalui sekolah harus dihentikan.
Agusriansyah juga mengusulkan pendekatan baru berbasis database untuk memastikan keadilan dalam penyaluran beasiswa. Dalam sistem ini, sekolah dapat mengajukan calon penerima beasiswa dengan menyertakan persyaratan yang dibutuhkan dalam bentuk database.
Selanjutnya, verifikasi dan asesmen akan dilakukan untuk menilai kelayakan calon penerima berdasarkan kriteria yang relevan.
“Dengan langkah-langkah ini, diharapkan program beasiswa dapat lebih efektif dan dapat diakses secara adil oleh semua pihak yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan,” pungkasnya (adv)


