VIRALKALTIM – Dalam beberapa hari terakhir, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus dilanda gelombang unjuk rasa. Salah satunya dilakukan oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIS) Kutim yang berasal dari berbagai organisasi kemahasiswaan.
Dalam aksi tersebut, para mahasiswa menyampaikan beragam aspirasi dan keluhan kepada Ketua DPRD Kutim, Jimmi. Isu-isu yang disuarakan mencakup persoalan kedaerahan yang dianggap penting dan mendesak.
Beberapa isu yang diangkat antara lain infrastruktur jalan yang rusak di sejumlah kecamatan seperti Busang dan Long Mesangat, masuknya kendaraan perusahaan besar ke dalam kota yang menyebabkan kemacetan dan bahkan menimbulkan korban jiwa, dan parkir liar yang meresahkan masyarakat.
Kemudian, kendaraan besar yang melintas tidak sesuai aturan atau jam operasi, kegiatan dinas yang dianggap terlalu seremonial dan minim dampak nyata, maraknya kasus pelecehan seksual yang membutuhkan perhatian serius, proyek pembangunan yang mangkrak, dan masalah pencemaran lingkungan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Kutim, Jimmi, mengapresiasi keberanian mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi. Ia mengaku memahami semangat perjuangan mahasiswa karena dirinya juga pernah berada di posisi yang sama.
“Saya ucapkan terima kasih atas kritik dan saran yang disampaikan. Semua aspirasi akan kami tampung dan pelajari. Ini adalah bentuk partisipasi yang sangat membangun,” ujar Jimmi.
Ia juga menekankan bahwa forum seperti ini bukan tempat untuk berdebat, tetapi sebagai wadah menyatukan persepsi demi kemajuan daerah.
“Kita hindari perdebatan yang tidak produktif. Mari kita fokus pada diskusi yang aspiratif dan solutif. Kita doakan bersama agar daerah kita ini selalu aman dan damai,” pungkasnya.(dy)