VIRAL KALTIM, KUTIM– Suasana di Masjid At-Taubat, Kelurahan Singa Geweh, Kecamatan Sangatta Selatan, lain dari biasanya, Jumat (2/10/2020). Sesosok pria mengenakan gamis gelap dengan list cerah, berpadukan peci putih ikut berjemaah bersama masyarakat sekitar.
Wajahnya memang tidak asing. Pria kelahiran 27 November 1972 itu memang tumbuh dan besar di kawasan itu. Dia adalah H Mahyunadi SE MSi, bakal calon Bupati Kutai Timur (Kutim).
Dengan khusyuk, ketua DPRD Kutim 2014-2019 itu menjalankan salah satu rukun Islam. Dua rakaat dia lalui bersama jemaah lainnya. Usai zikir dan berdoa, suami dari Hj Masriati itu beranjak dari tempat duduk dan menyapa imam serta seluruh jemaah.
Usai berdiaog, menjelang mentari bersinar dia pun meninggalkan masjid. Tidak sendiri. Melainkan ditemani tokoh masyarakat dan tokoh agama. Mereka berjalan kaki di bawah sengatan matahari pagi.
Sebuah lahan bertutupkan seng berwarna biru mereka tuju. Di balik seng itu, dulunya adalah lapangan sepak bola. Namun karena akan dibangun masjid, lapangan sepak bola ditutup. Dua tiang gawang yang berdiri kokoh masih tampak. Yang satu terbuat dari kayu ulin, satunya dari besi.
Di tengah lahan, terlihat jelas pondasi yang terbuat dari semen. Kerangka besi pun tampak menjulang. Mesin penumbuk setinggi lima meteran pun juga masih tegak berdiri. Sayangnya, semak belukar menutupi sebagian pondasi.
“Masjid At-Taubah yang lama mau dibongkar, dan dipindahkan ke lahan ini pada tahun 2018. Saat itu, Pak Mahyunadi yang masih menjabat sebagai ketua DPRD Kutim memperjuangkannya. Anggarannya sekitar Rp 27 miliar. Tapi di tengah jalan mangkrak,” kata ketua RT 32 Kelurahan Singa Geweh, Amran alias Ateng.
Salah satu alasannya, pembebasan lahan belum tuntas. “Jadi, pemerintah merasa dihibahkan. Padahal dari ahli waris tidak. Sebelum akan dibangun masjid, lahan ini adalah lapangan sepak bola,” kata Amran.
Terkait pembangunan masjid tersebut, Mahyunadi memastikan bahwa pembangunannya akan dilanjutkan. Bahkan dia merencanakan di lahan tersebut akan dibangun masjid agung yang nantinya akan menjadi kebanggaan dari masyarakat Kutim, khususnya warga Kelurahan Singa Geweh.
Baca juga: Minim Perhatian, Pria Penderita Stroke 1,5 Tahun Dapat Uluran Bantuan Mahyunadi.
“Masjid ini saya anggarkan pada tahun 2018 lalu saat saya masih menjadi ketua DPRD Kutim. Saya tumbuh dan besar di sini (Singa Geweh, Red.). Insya Allah kalau diberi kesempatan memimpin Kutim, langsung kami anggarkan di 2021,” tegasnya.
Usai meninjau masjid, Mahyunadi menyapa masyarakat sekitar. Dengan serius, adik kandung dari wakil ketua DPD RI Mahyudin itu menyimak keluhan dari masyarakat. Selepas itu, dia pun berganti pakaian dan bersiap menuju Pasar Sangatta Selatan.
TERIAKAN NOMOR SATU MENGGEMA DI PASAR SANGATTA SELATAN
Sembari berjalan kaki, Mahyunadi yang didampingi istri dan rombongan menuju Pasar Sangatta Selatan. Teriknya mentari tak menyurutkan langkahnya. Kendati berpeluh keringat, dia tetap melangkahkan kaki menyapa para pedagang Pasar Sangatta Selatan.
Teriakan “nomor satu” menggema. Mereka begitu antusias menyambut kedatangan pemimpinnya. Tak hanya pedagang, masyarakat yang sedang berbelanja pun larut dalam suasana. Satu per satu berebut untuk bertemu dengan Mahyunadi. Mulai dari menyampaikan aspirasi atau sekadar berswafoto.
Dengan ramah, Mahyunadi menyapa para pedagang dan pengunjung pasar. Tak sekadar menyapa, dirinya juga berbelanja kebutuhan sehari-hari. Doa dan harapan pun diberikan kepadanya.
Ketua RT 01 Pasar Raya, Sangatta Selatan, H Barsani menaruh harapan besar kepada Mahyunadi. Menurutnya, pasar tersebut harus diatur dengan baik. Saluran drainase pun buruk.
“Kami berharap Pasar Sangatta Selatan dibenahi. Bisa diatur dengan sebaik-sebaiknya. Paritnya buntu. Airnya menggenang. Selain itu, pedagangnya banyak, tapi lapaknya enggak cukup,” kata Barsani.
Untuk perubahan, Mahyunadi yang berpasangan dengan H Lulu Kinsu ini telah menyiapkan program strategis agar Kutim makin maju. Semua dikemas dalam visinya, “Terwujudnya Kabupaten Kutai Timur yang Maju, Mandiri, dan Sejahtera Berlandaskan Gotong Royong”.
Di sektor ekonomi, Mahyunadi berkomitmen menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat dengan mengembangkan usaha mikro kecil menengah (UMKM), koperasi, agribisnis, dan agroindustri.
Enam implementasinya meliputi: kemudahan kredit modal usaha UMKM dan pengembagan koperasi; bantuan saprodi pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan; peningkatan nilai tambah hasil produksi pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan; penyerapan tenaga kerja lokal di semua industri (pertambangan, migas, CPO dan turunannya); pengembangan pariwisata dan budaya lokal; serta mengembangkan program desa mandiri dan sejahtera.
“Banyak masukan dari masyarakat saat kunjungan tadi. Insya Allah 2021 langsung kita benahi semua,” kata pria yang memang tumbuh dan besar di Sangatta Selatan itu.
Terkait pembenahan pasar, Mahyunadi memastikan akan melakukan penataan kembali.
“Saya sudah cek langsung bangunan pasar. Begitu juga dengan drainase yang buruk. Begitu duduk, langsung kami benahi. Saya berkomitmen untuk memprioritaskan pembenahan Pasar Sangatta Selatan di tahun 2021. Tidak perlu ditunda-tunda lagi,” kata Mahyunadi yang langsung disambut tepuk tangan pedagang dan pengunjung pasar. (***)