VIRAL KALTIM, KUTIM- Musyawarah cabang (Muscab) V akhirnya menetapkan Mansyur sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kutai Timur (Kutim). Sedangkan sekretarisnya ialah Wawan Nurwanto. Dia akan memimpin HIPMI Kutim periode 2020-2023.
Mansyur terpilih secara aklamasi dalam perhelatan Muscab V di Hotel Royal Victoria Sangatta, Selasa (8/9/20) pukul 10.00 Wita. Mansyur menggantikan kepemimpinan periode 2017-2020 yang dipegang oleh Nasrudin.
Pada hari yang sama, para pengurus anyar HIPMI Kutim periode 2020-2023, langsung dilantik di tempat pelaksanaan Muscab V, pukul 15.30 Wita.
Pelantikan dilakukan oleh Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI Kaltim, Oni Fakhrizni Hasan. Turut disaksikan Nasrudin dan Ketua Umum HIPMI Kutim periode 2001-2004, Mahyunadi, serta jajaran FKPD dan OPD Pemkab Kutim, serta pengurus HIPMI Kutim.
Oni mengatakan selama ini HIPMI Kutim menjadi barometer bagi lingkungan HIPMI di Kaltim.
“Keaktifan HIPMI Kutim sangat terlihat, sehingga menjadi contoh lainnya, jadi salah satu barometer di Kaltim. Bahkan, saat di bawah kepemimpinan Bang Nasrudin, bisa menghantarkan kadernya Bakri Hadi menjadi calon ketua umum di HIPMI Kaltim,
Usai dilantik, Mansyur menyampaikan beberapa harapannya. Dalam masa kepemimpinannya, HIPMI Kutim diajak untuk lebih melek terhadap ekonomi kreatif dan teknologi, mengingat saat ini Indonesia sudah berada di era industri 4.0 yang banyak berkaitan dengan digitalisasi.
“Kita sedang berada di era industri 4.0, semua peranan sudah banyak beralih ke digital. Baik jual beli, jasa, dan lainnya. Makanya para pengusaha harus melek teknologi,” ungkap Mansyur yang juga karib disapa Ancu itu dari atas podium.
Adanya pandemi covid-19, lanjutnya, membuat banyak bidang usaha terjun bebas. Namun para pengusaha masih bisa bertahan dengan bidang usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan industri kreatif.
“Itu (UMKM dan ekonomi kreatif) yang saat ini banyak digeluti kalangan pengusaha muda. Makanya HIPMI akan mendorong terus bidang ini,” tegasnya.
Mansyur menuturkan, dunia usaha selayaknya bukan berarti seputar bisnis semata. Ada juga unsur pengabdian dan ibadah, seperti bagaimana prinsip yang ditanamkan di HIPMI. Yakni “pengusaha pejuang, pejuang pengusaha”. Hal itu pula yang memotivasi dirinya dalam menjadi Ketua HIPMI Kutim.
Mengenai wilayah Kutim, Mansyur menilai, bahwa Kutim adalah kawasan yang memiliki kekayaan alam melimpah. Tak hanya sumber daya alam fosil seperti pertambangan.
“Kita tak boleh bergantung dengan kekayaan di perut bumi, karena akan habis pada masanya nanti. Di Kutim ada banyak kekayaan alam lainnya, yakni pertanian, perkebunan, hingga perikanan. Semuanya ada di Kutim,” ulasnya.
“Lapangan usaha pun kini ada di mana-mana, kebutuhan primer seperti perumahan, pakaian, dan bidang lain, harus bisa kita kembangkan. Itu semua tidak lepas dari kerjasama stakeholder pemerintah, agar mengurangi pengangguran,” tambahnya.
Tak banyak kata lagi darinya, selain berharap yang terbaik dengan adanya HIPMI Kutim.
“Semoga semakin terarah, semakin sukses dan membawa teman-teman HIPMI Kutim semakin sukses semua,” harap dia.
Sementara itu, Sekretaris HIPMI Wawan Nurwanto mengatakan, pihaknya akan menjajaki kerja sama dengan perusahaan-perusahaan di Kutim.
“Kita juga akan kembangkan usaha-usaha berbasis online,” ujar Wawan usai pelantikan.
Nasrudin, selaku ketua demisioner berharap, semoga kepengurusan yang baru dibawah kepemimpinan periode 2020-2023 yang telah disepakati melalui Muscab V, bisa membawa aura yang bagus bagi pengusaha Kutim.
“Artinya bisa bersinergi dengan semua segmentasi usaha, khususnya di kalangan pemuda. Semoga bisa memberikan kontribusi terbaik di Kutim ini,” harap lelaki yang juga dikenal dengan sapaan Unding itu.
Mantan Ketua Umum periode 2001-2004, sekaligus Dewan Pembina HIPMI Kutim, Mahyunadi mengatakan, masa depan pengusaha Kutim ada pada HIPMI.
“Dulu awalnya saya mulai dari nol, saya tertarik dengan dunia usaha, membawa saya menjadi besar. Pada saat itu saya serius, dari tidak diperhitungkan akhirnya bisa membawa HIPMI Kutim menjadi diperhitungkan,” urai Mahyunadi.
Dia memberikan masukan, agar HIPMI Kutim memperbanyak rapat dan melakukan kordinasi yang lebih intens, agar menghasilkan banyak informasi yang membawa banyak perkembangan.
“HIPMI Kutim memiliki tantangan saat ini, yaitu untuk membuat sebuah tempat yang representatif untuk menjadi wadah yang bisa digunakan kegiatan-kegiatan acara yang bisa lebih baik dari yang sudah ada di Kutim saat ini. Semoga ke depannya lebih banyak kemajuan,” tutur lelaki yang pertama kali menajakkan bendera HIPMI di Kutim itu. (dy/ry)