VIRAL KALTIM, KUTIM– Kabar burung terkait dugaan adanya sewa menyewa dan bahkan jual beli lapak di Taman Bersemi eks STQ menjadi perbincangan hangat saat ini.
Ya, Taman Bersemi yang semula gratis namun kini dimanfaatkan oleh oknum yang tak bertanggungjawab. Mereka mencari keuntungan dari keringat warga pas-pasan.
Salah satu kejanggalan yang nyata terlihat ialah, pedagang yang mencari rejeki di Taman Bersemi tersebut silih berganti. Kabarnya, mereka menyewa lapak kepada pemilik semula dan atau membeli sebagai ganti untung.

Menurut salah satu pedagang anyar, jika dirinya menyewa di bekas lapak yang ditempati oleh orang sebelumnya. Sewanya sekira Rp 1 juta perbulan. “Ya disewakan,” kata salah satu pedagang yang dirahasiakan namanya.
Menurut pedagang lainnya, lapak yang ditempatinya saat ini bukanlah miliknya. Akan tetapi menjadi milik berdua. Hasil dari keuntungan yang didapatkannya dibagi dua kepada pemilik lapak sebelumnya.
Bahkan, sebelum kesepakatan itu terjadi, dirinya mendapatkan tawaran membeli lapak puluhan juta. “Saya tolak karena terlalu tinggi. Dijual sekira Rp 30-50 juta,” katanya.
Namun kabar ini memang perlu ditelusuri lebih mendalam. Apakah benar atau tidak. Namun faktanya, dugaan tersebut nyaring terdengar diantara pedagang. Yang berhak menguak hal itu ialah pemerintah melalui Badan Usaha Milik Desa.
Hal ini wajib di bongkar. Tak ada lagi yang menyewakan lapak. Sebab, lapak tersebut gratis. Bagi pedagang yang tak mampu berjualan, maka dipersilahkan angkat kaki. Menyerahkan kepada pedagang lainnya tanpa embel-embel apapun.
“Lapak ini tak disewakan. Bahkan kalau ada yang kosong kami isi dengan yang lain,” kata Ketua Bumdes Sangatta Utara, Aripandi. (dy)