VIRAL KALTIM, KUTIM– Untuk meraih Kepala Dinas Perhubungan Kutim, tak mudah. Perlu perjalanan panjang dan perjuangan.
Ihsanuddin Syarpi memberitakan, sebelumnya ia tertarik menjadi tentara. Tentara Nasional Indonesia (TNI). Hal ini dimulai pada Tahun 1984-1985. Saat itu ia mencari keberuntungan dengan mencalonkan diri menjadi tentara.
Namun, saat mendaftar ia tak lolos. Akan tetapi dia tak putus asa. Ia kembali mencalonkan diri saat penerimaan lanjutan. Akhirnya membuahkan hasil dan lolos.
Tapi sayang, kelolosannya terhenti lantaran orang tua yang merupakan PNS tak mengizinkan. Orang tua enggan memberikan tanda tangan kesepakatan. Akhirnya, masa masa kecil tersebut buyar.
Ihsan mulai bingung. Karena, setelah lulus sekolah tak mendapatkan pekerjaan. Dirinya kembali memutuskan untuk menjadi kerja honor di salah satu instansi di Muara Muntai, Kukar.
Pria kelahiran Muara Muntai, Kukar, 11 February 1962 akhirnya menjadi pekerja honor. Pekerjaan ini ialah jalani selama 4 tahun. Karena nasibnya terbilang baik, akhirnya suami dari Hj Sadariah itu diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Ia salah satu diputihkan. “Pada saat itu memang masih mudah menjadi PNS. Karena ada pemutihan,” kata anak ke 9 dari 11 bersaudara itu.
Setelah diputuskan menjadi PNS, anak pasangan dari H. Muhammad Syarfi dan Hj. Muna ini memutuskan hijrah ke Kutim. Lama mengabdi, akhirnya pria yang hobi olahraga itu diangkat menjadi Kasubag Keuangan di DPRD pada tahun 2000.
Kemudian, pada 2003 ia diangkat menjadi Kasubag Pelaksana Anggaran DPRD. Pada 2004, ia dipindahkan menjadi Kasubag Teknis di KPU. Pada 2008 pindah ke Dishub jadi kasi kelistrikan bagian udara, 2009 kemudian ke Kasi Sarana dan Prasarana Dishub, dan 2010 jadi Sekretaris KPU.
“Selanjutnya 2017, jadi Sekretaris Dishub. Pada tahun yang sama jadi PLT Kadishub dan kembali didilantik jadi Kami pada tahun yang sama,” terang pria anak tiga tersebut. (dy/adv)