VIRALKALTIM -Tanggal 12 November diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN), dan pada tahun ini merupakan peringatan yang ke-60 dengan tema “Gerak Bersama Sehat Bersama”.
Tema ini memiliki makna pentingnya menjaga kesehatan, mengajak masyarakat untuk senantiasa menjaga kesehatan, membangun semangat dan optimisme untuk terus sehat, serta mengingatkan pentingnya melaksanakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif, serta memberikan dampak positif untuk semua elemen kehidupan.
Anggota DPRD Kutai Timur, Pandi Widianto mengatakan HKN merupakan hari bersejarah yang seharusnya terus dirayakan untuk mengapresiasi dari pejuang kesehatan di Indonesia khususnya Kutai Timur.
“Pertama kita apresiasi semua pejuang kesehatan kita. Baik dokter, bidan, perawat, pun tenaga kesehatan lainnya. Mereka semua merupakan pejuang yang tentunya harus kita dukung dan apresiasi. Terus berikan pelayanan maksimal buat masyarakat,” kata Politisi Demokrat itu.
Pandi juga menyinggung arti kesehatan. Kata dia, Kesehatan bagi dia sangat penting. Kesehatan wajib dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Sederhananya ialah membangun pundi-pundi sehat di lingkungan sendiri.
“Semua wajib kita jaga, karena sehat itu mahal. Khususnya kita menjaga lingkungan kita. Pola makan, tidur, dan lainnya. Terus berolahraga untuk menjaga kesehatan,” katanya.
Sebagai informasi, adanya peringatan Hari Kesehatan Nasional berawal dari keberhasilan pemberantasan wabah malaria pada 12 November 1964. Saat itu, ratusan ribu jiwa terenggut nyawanya karena wabah malaria di Indonesia pada 1950-an.
Pemerintah berusaha memberantas malaria (Malaria eradication) di seluruh wilayah Indonesia. Pada tahun 1959, Dinas Pembasmian Malaria dibentuk untuk menjalankan program tersebut. Pada Januari 1963, berubah nama menjadi Komando Operasi Pemberantasan Malaria (KOPEM).
Upaya pembasmian malaria saat itu dilakukan dengan menggunakan insektisida dichloro diphenyl trichloroethane (DDT) yang disemprotkan secara massal di rumah-rumah warga. Penyemprotan tersebut dilakukan di seluruh Jawa, Bali dan Lampung.
Secara simbolis, penyemprotan insektisida dilakukan oleh Presiden Soekarno pada 12 November 1959 di Desa Kalasan, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kegiatan tersebut turut dirangkai dengan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.
Setelah lima tahun bergulir, program pemberantasan malaria itu akhirnya berhasil. Sebanyak 63 juta penduduk Indonesia terlindung dari penyakit malaria. Keberhasilan pemberantasan malaria pada 12 November 1964 kemudian ditetapkan sebagai peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN).(adv)