VIRALKALTIM — Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus memacu pembangunan Pelabuhan Kudungga di Sangatta sebagai proyek strategis daerah yang diharapkan mampu menjadi pusat konektivitas dan ekonomi baru di wilayah pesisir.
Pembangunan pelabuhan yang digarap oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kutim ini mendapat perhatian khusus dari Bupati Kutim dan menjadi bagian dari visi besar untuk memperkuat sektor logistik serta membuka jalur perdagangan laut.
Kepala Dishub Kutim, Poniso Suryo Renggono, mengatakan proyek ini menggunakan skema multiyears agar pelaksanaan pembangunan tidak terhambat oleh pembatasan tahun anggaran. Menurutnya, pendekatan tersebut memungkinkan proses pembangunan berjalan lebih efisien dan terencana.
“Kalau dikerjakan dengan sistem tahunan, pekerjaan bisa tersendat karena menunggu anggaran baru. Dengan multiyears, proyek langsung berkesinambungan hingga tuntas,” ujarnya.
Poniso menargetkan pembangunan fisik pelabuhan dapat diselesaikan lebih cepat dari jadwal. Meski secara resmi ditetapkan rampung pada 2027, pihaknya optimistis pelabuhan bisa beroperasi lebih awal.
“Kita kejar supaya dua tahun ke depan sudah bisa selesai. Setelah itu baru kita dorong statusnya menjadi pelabuhan bertaraf internasional,” kata Poniso dengan nada optimis.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa manfaat terbesar dari pelabuhan ini bukan hanya dari sisi transportasi, tetapi juga dampak ekonomi yang akan dirasakan masyarakat. Pelabuhan Kenyamukan diyakini mampu mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta membuka lapangan kerja baru.
“Kalau dikelola oleh Perusda, tentu PAD bisa langsung masuk. Tapi jika pengelolaan diserahkan kepada Pelindo, efek ekonominya tetap luas bagi masyarakat,” tuturnya.
Dishub Kutim juga menyiapkan rencana penataan kawasan pelabuhan bersama sejumlah perangkat daerah seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas UMKM, serta Dinas Pertanahan. Penataan tersebut mencakup pembebasan lahan, pengaturan pedagang, hingga rencana pembentukan UMKM Center di sekitar pelabuhan.
“Kawasan ini nantinya akan jadi pusat ekonomi baru. Kita ingin tertib, nyaman, dan menarik,” jelas Poniso.
Selain fungsi ekonomi, kawasan Pelabuhan Kudungga juga diproyeksikan menjadi destinasi wisata bahari. Dishub Kutim berencana menata area publik dengan fasilitas pendukung seperti taman, area kuliner, serta spot wisata laut.
“Kita ingin pelabuhan ini hidup, tidak hanya untuk aktivitas kapal, tapi juga tempat rekreasi masyarakat dan wisatawan,” ucapnya.
Poniso menegaskan, meski menghadapi sejumlah kendala teknis di lapangan, pihaknya tetap berkomitmen menyelesaikan proyek tepat waktu. Ia percaya dengan koordinasi lintas instansi dan dukungan pemerintah daerah, pembangunan Pelabuhan Kudungga akan menjadi tonggak kemajuan ekonomi Kutai Timur.
“Pelabuhan ini akan menjadi simbol baru kebangkitan ekonomi pesisir Kutim,” pungkasnya.(dy)


















