VIRALKALTIM, KALTIM – Ide pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) memang tidak dapat dilepaskan dari nama mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak. Karena dia yang menjadi penggagas di balik dari terwujudnya pembangunan megaproyek jalan bebas hambatan pertama di Kaltim tersebut.
Wajar jika kemudian muncul ide agar nama Awang Faroek Ishak dijadikan sebagai nama Jalan Tol Balsam. Ide itu turut diamini anggota Komisi III DPRD Kaltim Mahyunadi. Menurutnya, menetapkan nama Jalan Tol Balsam sebagai nama Awang Faroek Ishak cukup idel dan layak.
Ada beberapa pertimbangan dan alasan yang dikemukakan politikus Partai Golkar tersebut. Pertama, Awang Faroek sendiri merupakan sosok yang banyak memberikan sumbangsih bagi masyarakat, baik saat menjadi bupati Kutai Timur (Kutim) maupun ketika menjabat gubernur Kaltim, masing-masing selama 2 periode.
Kedua, Awang Faroek Ishak adalah figur yang banyak memberikan ide-ide besar terhadap pembangunan di Tanah Benua Etam –sebutan Kaltim. Contohnya, pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) di Kutim.
Tidak hanya itu, menurut Mahyunadi, di balik pembangunan Bandara APT Pranoto Samarinda, pun tidak dapat dilepaskan dari nama Awang Faroek. Karena ide dan gagasan atas pembangunan bandara tersebut lahir dan hadir dari Awang Faroek.
“Saya kira, ketika misalnya ada nama tokoh di Kaltim yang diusulkan sebagai nama untuk Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, orang pertama yang akan kami usulkan adalah nama Pak Awang Faroek Ishak. Karena beliau yang memberikan ide dan memperjuangkan pembangunan jalan tol, dan itu tidak dapat dipungkiri,” katanya, Minggu (21/6/20).
Pertimbangan lain mengapa nama Awang Faroek Ishak layak diusulkan sebagai nama Jalan Tol Balsam, sambung pria yang karib disapa Yunat ini, karena memang Awang Faroek adalah sosok yang cukup berjasa dalam berbagai kemajuan pembangunan di Kaltim, terlebih saat menjabat gubernur Kaltim.
Di sisi lain, Awang Faroek adalah putra asli daerah Kaltim. Dan hal itu tentu tidak dapat ditepis. Wajar jika kemudian, Awang Faroek mendapatkan penghargaan atas berbagai prestasi pembangunan yang telah dia hasilkan selama menjadi anggota DPR RI, bupati Kutim, dan gubernur Kaltim.
“Menjadikan nama Pak Awang Faroek sebagai nama Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, saya kira sangat baik dan pantas. Dan itu sebagai penghargaan atas jasa-jasa beliau dalam membangun Kaltim. Apalagi beliau adalah orang pertama yang punya ide atas pembangunan jalan tol pertama di Kaltim,” tutur pria yang pernah menjabat ketua DPRD Kutim ini.
Ditetapkannya Kaltim sebagai lokasi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia oleh Presiden Joko Widodo pun tidak bisa dipungkiri dari peran Awang Faroek Ishak. Semasa menjabat gubernur Kaltim, Mahyunadi tahu betul bagaimana getolnya Awang Faroek memperjuangkan Kaltim sebagai lokasi IKN.
“Sekarang kita bisa melihat hasil dari apa yang telah beliau perjuangkan itu. Kaltim sekarang sudah ditunjuk jadi lokasi pembangunan IKN. Makanya, saya kira, tidak ada yang salah dengan memberikan penghargaan dan penghormatan kepada beliau dengan menjadikan namanya sebagai nama Jalan Tol Balikpapan-Samarinda,” tandasnya. (*)