VIRALKALTIM– Kabupaten Kutai Timur (Kutim) sedang menghadapi tantangan dalam pembangunan Pelabuhan Kudungga, sebuah proyek yang diprakarsai oleh program multi years contract (MYC).
Sekretaris Komisi C DPRD Kutim, Yusuf T Silambi, mengungkapkan kebingungannya mengenai lambatnya kemajuan proyek tersebut.
Proyek ini, yang memakan biaya besar, bahkan meninggalkan sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) sebesar 43 miliar pada tahun lalu.
Yusuf menyatakan bahwa meskipun anggaran telah disiapkan dari berbagai sumber, termasuk bantuan dari Perusahaan KPC, APBN, dan APBD, proyek ini masih terkendala di lapangan. “Hingga hari ini belum clear,” jelas Yusuf.
Yusuf mengungkapkan bahwa DPRD telah bertindak tegas dengan memanggil instansi terkait, termasuk Dinas PU, namun kendala masih belum terselesaikan.
Namun, kendala utamanya ternyata adalah pro kontra pembangunan tersebut dalam masyarakat. Yusuf berpendapat bahwa masalah ini ada di masyarakat, dengan sebagian mendukung dan sebagian lainnya menentang pembangunan pelabuhan.
Yusuf berharap agar media dapat membantu memediasi masalah ini sehingga pembangunan pelabuhan dapat berjalan dengan lancar. “Diperlukan semua peran serta pihak terkait termasuk masyarakat. Juga termasuk media ikut dalam mengawal pembangunan ini,” katanya.
Harapan agar kiranya pembangunan di Kutim khususnya Pelabuhan Kudungga bisa berjalan lancar. Sehingga dapat sesegera mungkin dirasakan oleh masyarakat banyak. Pastinya akan menambah pendapatan daerah. (adv)