VIRALKALTIM- Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Dinas Pendidikan Kutim, menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) kursus dan pelatihan program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) membatik serta pembuatan pastry dan bakery selama 10 hari. Mulai dari tanggal 09-19 Desember 2022.
Dalam acara penutupan, hadir Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman. Bupati tak sendiri, akan tetapi didampingi Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Disdik Kutim, Achmad Junaidi.
Dalam sambutannya, Ardiansyah berharap pengetahuan yang sudah dipelajari para peserta agar terus diperdalam dan diasah keterampilannya. Nantinya bisa ditularkan kepada kerabat maupun tetangga di sekitar lingkungan tempat tinggal.
“Melalui pengetahuan yang sudah didapatkan selama mengikuti bimtek, terus diasah keterampilannya. Selain itu jangan lupa ilmu yang ada ditularkan kepada kerabat maupun tetangga lainnya di lingkungan tempat tinggal kita. Tentunya akan semakin membuka ruang usaha bagi banyak orang,” ujarnya.
Ardiansyah mengaku sangat puasa atas hasil yang didapatkan para peserta bimtek. Dirinya berharap pelatihan serupa juga bisa dilakukan di kecamatan lainnya di Kutim, karena semua memiliki kesempatan yang sama.
“Sangat puas atas capaian yang diperoleh para peserta ini. Sebab kita bisa lihat hasil-hasil batik yang sudah mereka hasilkan dengan motif yang beragam dan menarik. Belum lagi yang menekuni bidang pastry dan bakery. Saya berharap pelatihan seperti ini tidak hanya untuk Kecamatan Sangatta Utara dan Selatan saja, tetapi secara bertahap juga bagi warga di kecamatan lainnya,” katanya.
Sementara itu, Kabid PLS, Ahcmad Junaidi mengatakan kegiatan tersebut tak hanya melaksanakan program bimtek dan PKW, akan tetapi dirangkai pemberian beberapa kebutuhan Satuan Pendidikan Nonformal (SPNF) Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
“Penyerahan bantuan hibah sejumlah mesin jahit dan membatik serta peralatan pastry dan bakery dari perusahaan kepada SPNF SKB,” kata Junaidi.
Junaidi berharap melalui pelatihan membatik serta keterampilan membuat pastry dan bakery, bisa menjadi peluang usaha, sehingga mampu mengangkat harkat hidup masyarakat dari garis kemiskinan.
“Tentunya masing-masing peserta nantinya bisa membuka peluang usaha sendiri melalui keterampilan dan keahlian yang sudah didapatkan. Baik melalui kerajinan membatik, ataupun membuka usaha toko kue pastry dan bakery,” katanya. (*)