VIRAL KALTIM, KUTIM– PDAM Tirta Tuah Benua Kutai Timur terus berbenah untuk kepentingan masyarakat. Salah satunya penyediaan air bersih. Baik di perkotaan maupun di pedalaman.
Apalagi, air bersih merupakan salah satu program unggulan pasangan Ismu-KB. Selain infrastruktur dan listrik. Ke tiga hal ini menjadi janji mereka berdua hingga akhir jabatannya.
PDAM selaku perpanjangan tangan pemerintah, mengabulkan hal itu. Di bawah komando Suparjan, pelayanan air bersih di Kutim kian maksimal. Masyarakat perkotaan maupun pedesaan sudah menikmati manisnya air bersih.
“Hingga akhir 2019 lalu, total pelanggan PDAM di Kutim mencapai 28.403. Cakupan pelayanan administrasi 36,85 persen dari jumlah penduduk kutim sebesar 421.616 jiwa,” ujar Dirut PDAM Suparjan.
Hal ini disampaikan Suparjan usai melakukan penimbunan galian pipa air
di Halaman Masjid Khoirul Manshurin, Jalan AW Syahranie, Gang Manshurin RT 32, Kecamatan Sangatta Utara, secara simbolis oleh Bupati H. Ir. Ismunandar.
Yang mana hal ini menandai ditutupnya program pemasangan sambungan baru air bersih tahun 2019. Acara yang berlangsung merupakan pelanggan PDAM ke 18.300 untuk Kecamatan Sangatta Utara.
Suparjan juga melaporkan, selama 2019 pipa jaringan yang terpasang 14.900,79 meter melalui dana PDAM Tirta Tuah Benua dan APBD Kutim. Termasuk Penambahan Intalasi pengolahan air (IPA) 50 liter/detik di Kecamatan Muara Wahau.
“Di Kecamatan Sangatta Utara kini telah membentang pipa terpasang sepanjang 2.108 meter yang bersumber dari dana APBD Kutim,” terangnya.
Sementara itu, penambahan jaringan pipa juga dilakukan di 8 lokasi, tersebar di sejumlah kecamatan yang panjangnya mencapai 2.752 meter. Berikut peningkatan kapasitas IPA di Unit Kaubun dan pengembangan jaringan di Kecamatan Sangkulirang.
“Di PDAM unit Kaubun penambahan kapasitas IPA 5 liter/detik lewat dana APBN dan jaringan di Kecamatan Sangkulirang dengan panjang 4.138 meter lewat Dana Alokasi Khusus (DAK),”imbuhnya.
Mewakili warga, Ketua RT 32 Khoirul Arifin sangat bersyukur dengan masuknya jaringan PDAM diwilayahnya. Satu kebutuhan telah terpenuhi. Harapannya semoga menyusul kegiatan pemerintah lainnya.
“Air dan listrik sudah. Tinggal infrastruktur jalan. Soalnya jika turun hujan. Jalan susah untuk dilewati,” harapnya.
Bupati Ismunandar mengatakan kebutuhan dasar seperti air dan listrik selalu jadi perhatian utama pemerintah. Hal ini dibuktikan dengan bertambahnya layanan air bersih di wilayah Kutai Timur. Kedepan, jangkauan layanan dasar ini akan terus ditingkatkan. Bukan saja di perkotaan, namun hingga pedesaan.
“Semoga tahun depan kita dapat membenahi semua. Membenahi infrastruktur jalan, pendidikan, kesehatan, termasuk air bersih, dan listrik,” tegas mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Kutim ini. (dy/sy)