VIRALKALTIM- Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi kian mengkhawatirkan. Ini tersebar di beberapa daerah. Bahkan dibeberapa tempat sudah dimusnahkan. Terkonfirmasi, jika penyakit ini sudah masuk ke kawasan Kalsel.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, Distan Cek Kesehatan Sapi Kurban
Saat dikonfirmasi, Dinas Pertanian (Distan) Kutim membenarkan hal itu. Namun kata dia, penyakit berbahaya itu belum merambah ke Kaltim khususnya Kutim.
“Alhamdulillah Kutim zona hijau,” kata Kadistan Kutim, Diyah Ratna Ningrum Melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Mu’min bersama Dokter Hewan Ririn Meiyani.
Meskipun zona hijau, namun Distan Kutim tidak lengah. Pihaknya terus melakukan pemantauan terkait hal ini. Bahkan jauh sebelumnya, pihaknya sudah melakukan cek kesehatan pada hewan kurban. Pun mendekati hari raya Iduladha.
“Jadi pertama kami lakukan survei sapi . Pemeriksa keadaan fisik hewan. Kedua, melakukan survei lapangan. Kami sudah beberapa kali lukakan pemantauan. Ketiga, sosialisasi dan koordinasi. Baik radio, group-group tanggap PMK, poster dan sepanduk. Keempat, kita juga bagikan antiseptik,” jelas Mu’min.
Saat ini kata dia, pihaknya hanya merekomendasikan sapi-sapi deri beberapa daerah. Itupun khusus untuk kurban. Yakni, Bali NTT, dan Sulawesi. “Itu untuk sapi potong, untuk dipelihara tidak boleh,” katanya.
Pihaknya meminta kepada masyarakat maupun pedagang, jika menemukan hal yang ganjal pada hewan segera memberikan laporan. Sehingga pihaknya bisa segera melakukan penanganan.
“Kalau ada menemukan wajib lapor. Yang pertama kami akan melakukan pembatasan zona, kita lihat juga kondisinya. Kalau bisa kita obati dulu. Kalau tidak baru potong bersyarat,” katanya.
Potong bersyarat maksudnya ialah hanya daging yang dapat dikonsumsi. Selebihnya tak dibenarkan. Seperti jeroan, tukang, kepala, dan lainnya. “Jadi hanya daging yang boleh,” kata dia. (adv/dy)