VIRALKALTIM- Sudah menjadi budaya dan kewajiban dalam setiap tahunnya, Dinas Pertanian Kutim menggelar operasi cek kesehatan hewan kurban.
Baca Juga: Ungkap Persoalan Kependudukan, Disdukcapil Gencarkan Meting Dengan Desa
Yang mana, sebelum didistribusikan ke masyarakat yang akan membeli, maka sapi wajib sehat dan baik. Jangan sampai meninggalkan penyakit dan berdampak bagi kesehatan masyarakat.
Dikatakan Kadistan Kutim, Diyah Ratna Ningrum melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Mu’min dan Dokter Hewan Ririn Meiyani cek kesehatan dilakukan selama dua tahap. Pra dan pasca pemotongan. “Jadi kami selalu cek kesehatannya. Sebelum pemotongan dan sesudah pemotongan,” ujar Mu’min.
Tak lain, untuk melihat apakah hewan tersebut sehat dan bebas dari penyakit atau tidak. Seperti terdapat cairan yang keluar dari hidung, mulut, anus, dan lainnya. Apakah juga terdapat darah, nanah pun seterusnya.
“Kalau layak, maka kami akan memberikan surat keterangan kesehatan hewan. Kemudian di cap basah. Jika tak sehat, maka akan diberikan rekomendasi pengecualian,” katanya.
Katanya juga, pihaknya akan memeriksa kasus yang saat ini tengah marak. Ialah Penyakit Mulut dan Kaki pada sapi. Yang mana diketahui, hingg saat ini belum menyebar di Kaltim.
“Jadi kami sarankan kalau mau beli sapi, tolong tanyakan surat tersebut (keterangan kesehatan hewan). Itu kami sarankan,” katanya.
Disinggung apakah sebelumnya pernah terdapat kasus sapi tak laik konsumsi, ia mengaku pernah menemukan. Namun tak sepenuhnya. Beberapa bagian dapat direkomendasikan untuk dikonsumsi.
“Kami kami harus cek semua. Baik sebelum dan sesudah sembelih. Nah, kebanyakan kasus, semua layak. Biasa setelah sembelih ditemukan. Tetapi yang mana terdapat cacing atau sebagainya, itulah yang tak boleh dikonsumsi,” katanya. (adv/dy)