VIRALKALTIM— Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur menegaskan pentingnya pelestarian budaya daerah di tengah derasnya arus globalisasi. Melalui Kabid Kebudayaan, Fadliansyah, menuturkan bahwa budaya harus beradaptasi tanpa meninggalkan nilai asli.
“Kita wajib memastikan nilai kebudayaan tetap terjaga,” ucapnya.
Langkah ini menjadi fokus utama Disdikbud pada tahun depan. Ia menjelaskan bahwa dunia digital dapat menjadi jembatan untuk memperluas jangkauan kebudayaan lokal. Menurutnya, banyak kesenian daerah yang sebenarnya potensial diperkenalkan ke generasi muda.
“Kami akan membina sekolah-sekolah agar budaya bisa berkembang mengikuti zaman,” katanya. Cara ini diyakini mampu menjaga keberlanjutan seni tradisional.
Fadliansyah mencontohkan seni tarsul yang kembali diperlihatkan dalam gelaran budaya terbaru. Baginya, seni ini perlu terus dikenal oleh masyarakat luas, terutama anak-anak sekolah. Ia menilai media digital dapat menjadi sarana efektif untuk memperkenalkan seni tersebut ke berbagai daerah.
“Tujuannya agar tetap dikenal hingga masa depan,” ujarnya.
Disdikbud Kutim juga berencana menggelar pelatihan bagi pelatih seni pada tahun mendatang. Ada empat jenis seni yang akan dibina, yakni tarsul, teater, kasidah, dan kaligrafi. Pelatihan dilakukan sebagai workshop dengan peserta yang diseleksi terlebih dahulu.
“Kuotanya terbatas, karena itu akan diseleksi,” jelasnya.
Pelatihan tersebut diarahkan untuk mencetak para pendidik yang mampu melanjutkan pembinaan budaya di sekolah dan masyarakat. Fadliansyah mengatakan bahwa lulusan pelatihan nantinya diarahkan untuk menghidupkan kegiatan seni melalui kompetisi.
“Minimal tahun depan sudah ada lomba tarsul,” terangnya.
Ia berharap program tersebut bisa memupuk apresiasi masyarakat terhadap seni lokal. Menurutnya, regenerasi pelaku seni merupakan kunci agar budaya tidak punah di tengah modernisasi.
“Kita ingin budaya daerah tetap eksis dan berkembang,” pungkasnya. (Adv/ss)


















