VIRALKALTIM- Sejak Minggu, Unit PDAM Kecamatan Bengalon terhenti. Pasalnya, banjir relatif besar melanda di enam desa. Ialah Desa Sepaso. Meliputi Jalan Sepat, 10 November, Awang Long, dan M. Yusuf. Desa Sepaso Timur meliputi jalan Syahrul Yulidar dan Lembak dalam. Kemudian, Desa Sepaso Selatan di kawasan jalan Hadi Suhadi dan Sepaso Barat kawasan Perdau RT 1,2 dan 3.
Baca Juga: Mencemari, KPC Sebut Curah Hujan Tinggi, Tuntas Selesaikan Rekomendasi DLH
Selanjutnya, Desa Tepian Langsat daerah Meratak dan Tepian Langsat kampung dan Depian Indah kawasan Desa Persiapan Tepian Raya (km 102).
“Jadi kami mengikuti PLN. Sementara ini dari PLN, tidak mau ambil resiko. Karena panel PLN di Sungai Aji itu tinggal satu senti ke panel induk sudah bisa kena banjir. Kita selalu koordinasi dengan PLN,” ujar Kepala Unit PDAM Bengalon, Syafril.
Untuk intake, Syafril mengaku tak berbeda jauh dengan PLN. Yakni, setinggi panel PLN. Jika PLN membaik, maka panel intake PDAM juga akan dinaikkan.
“Untuk sementara PDAM Setop. Karena PLN TKA mau ambil resiko. Intake PDAM juga berbahaya. Kalau kantor PDAM di Awang Long sudah masuk ke mes,” katanya.
PDAM akan beroperasi kembali jika air mulai surut. Namun, di IPA Projasam pelayanan air tetap diberikan. Jika masyarakat korban banjir membutuhkan.
“Batuan air kita tidak bisa operasi. Kita bisa bantu yang ada di dasar poros. IPA Projasam ngambil air. Kit juga komunikasi dengan camat. Sementara air bisa disuplai ke dapur umum,” katanya.
PDAM pun terus memantau perkembangan air. Syafril berharap agar air segera turun. Sehingga pelayanan masyarakat dapat berjalan maksimal seperti biasa. “Doakan segera turun,” harapnya. (dy)