VIRALKALTIM – Di bawah kepemimpinan Irwan, Partai Demokrat Kaltim kedatangan kader-kader baru yang potensial. Salah satunya, Muhammad Rahman Isran, putra Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor. Rais, sapaan akrab Rahman Isran, mengaku awalnya tak tertarik pada dunia politik.
“Jadi sebenarnya saya gak punya minat untuk masuk ke politik, saya lebih punya ketertarikan ke wirausaha,” akunya.
Bergabungnya dia ke Partai Demokrat, dimulai karena pertemanannya dengan Irwan dan Pandi Widiarto. Pandi adalah Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) dan DPD Partai Demokrat Kaltim.
“Mereka yang sering komunikasi perihal partai dan setelah itu ketua Irwan ngajakin pertama kali,” tutur pemuda kelahiran 5 Mei 1992 ini.
Ketika itu, Rais menolaknya. Begitu juga ketika Pandi yang juga kawan sedari SMA, mengajak bergabung, Rais bergeming. Sekitar satu tahun kemudian, Rais bergabung di salah satu organisasi kepemudaan. Waktu itu, Irwan kembali memintanya bergabung ke Partai Demokrat Kaltim. Rais pun menolaknya lagi dengan halus.
“Kak, mohon maaf, Rais nih maunya netral karena posisinya sekarang nih di organisasi pemuda, ketika Rais sudah tercebur ke satu warna, itu akan kelihatan dan gak bisa netral,” kata Rais kepada Irwan saat itu.
Namun, rupanya Irwan tak patah arang. Kali ketiga, dia meminta waktu bertemu dengan Gubernur Isran Noor. “Nah, di situ posisinya saya gak bisa ikut karena ada kegiatan dan beliau ketemu langsung enam mata sama Pandi, bertiga. Ketika saya nyampai kantor, Kak Irwan sama Pandi udah selesai ketemu sama Bapak (Isran Noor),” tutur Rais.
“Di situ tiba-tiba dia negur Pandi, “Nih temenmu jadi saksi, aku sudah minta izin ke Bapakmu ya, untuk ikut aku ke Demokrat”. Nah karena Kak Irwan ini sudah izin sama Bapak, ya masa saya menolak, kan gak mungkin. Jadi dari situ perlahan-lahan mulai bergabung,” sambungnya.
Ditanya bagaimana tanggapan Isran Noor terhadap keputusannya itu, Rais mengatakan bahwa ayahnya memberi kebebasan memilih. “Perihal politik, beliau tidak ikut campur, anaknya dibiarkan memilih,” kata penggemar olahraga Muaythai ini.
Rais menambahkan, untuk saat ini dirinya tidak memiliki target politik apapun, termasuk menjadi calon legislatif. “Untuk itu belum ada kepikiran saat ini. Tapi ketika nanti suatu saat memang ada suara pengen saya naik, InsyaAllah ada jalannya, ya di situlah nanti. Saya ikut alur dan ngikutin arahannya ketua Irwan,” jelas Rais.
Sementara itu, dia menyebut Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai kandidat kuat dalam kontestasi politik nasional. “Menurut pandangan saya, beliau (AHY) adalah kandidat (pemimpin nasional) yang akan terus maju ke depan. Dan mudah-mudahan tujuan Partai Demokrat untuk kembali ke masa kejayaannya bisa terwujud,” tutup Rais. (*)