VIRAL KALTIM, KUTIM- Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman menghadiri acara Maulid Nabi 1443 Hijriah di Desa Selangkau Kecamatan Kaliorang, Kutim. Ini yang kesekian kalinya termasuk di Sangatta Utara dan Sangatta Selatan.
Ardiansyah mengucap syukur lantaran masih diberikan waktu dan memiliki kesempatan kembali bertemu dengan hari lahir Nabi Muhammad SAW.
“Alhamdulillah menghadiri acara peringatan Maulid Nabi 1443H, di Desa Selangkau Kecamatan Kaliorang,” kata Ardiansyah.
Katanya, peringatan Maulid Nabi ini memberikan sebuah pelajaran bagi semua agar dapat mengapresiasi umat muslim khususnya di Kutim sebagai salah satu kecintaan kepada Nabi terakhir yang memberi banyak keteladanan.
“Ini merupakan salah satu cara kita mencintai nabi selain mengikuti semua perintahnya. Di momen inilah kita bersyukur karena dapat merayakan,” katanya.
Acara ini cukup terbatas. Yang mana diketahui, Kutim masih menyandang status waspada Corona. Meskipun, kian hari mengalami penurunan kasus. Kutim tengah fokus menggenjot vaksinasi. “Jika hal ini dapat terpenuhi 50 persen ke atas maka status Kutim akan turun. Kita berdoa saja agar segera bebas dari Corona,” harapnya.
Ada beberapa hikmah mengadakan Maulid Nabi. 1. Bersholawat untuk Rasulullah.
Peringatan maulid nabi dapat dijadikan momentum untuk mengirimkan salawat kepada Nabi Muhammad SAW.
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya,” firman Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 56.
2. Waktu bergembira
Umat Islam juga mesti bergembira memperingati maulid nabi. Pasalnya, peringatan maulid nabi berarti merayakan kehadiran sosok yang menjadi suri teladan bagi umat Islam sesuai dengan surat Al-Ahzab ayat 21.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah,” firman Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 21.
3. Menumbuhkan kecintaan pada Rasulullah
Hikmah maulid nabi juga dapat menjadi momentum untuk meneguhkan kembali rasa cinta pada Nabi Muhammad SAW dengan mengikuti ajarannya. Mencintai Nabi Muhammad juga berarti mencintai Allah SWT.
Dalam surat Ali Imran ayat 31, dijelaskan bahwa syarat untuk mencintai Allah adalah dengan mengikuti Rasulullah SAW.
4. Meneladani Nabi Muhammad SAW
Hilman mengingatkan bahwa peringatan maulid nabi bukan sekadar seremonial, tapi meneladani perilaku dan juga perbuatan Nabi Muhammad dalam semua aspek kehidupan dan aktualisasi diri.
5. Melanjutkan perjuangan Nabi Muhammad SAW
Hikmah maulid nabi juga berarti melanjutkan perjuangan dan misi Nabi Muhammad SAW dengan mengikuti Alquran dan sunah. Mengamalkan Alquran dan sunah dapat menjadi panduan dan juga menyempurnakan keislaman.
Jadikan peringatan maulid nabi sebagai momentum untuk memperbaiki akhlak dengan meniru perilaku Nabi Muhammad dan juga menambah keimanan kepada Allah SWT. (adv/Dy)