VIRALKALTIM – Kegiatan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) digelar di Pelangi Room Hotel Royal Victory, Selasa (11/7/2023) kemarin.
Dengan menghadirkan pemateri dari TPID Kaltim Anik Suhartatik , perwakilan Bank Indonesia Mirnayantim, Kepala Bagian Kebijakan Perekonomian Biro Perekonomian Kaltim dan Kepala Tim Implementasi KEKDA Bank Indonesia Kaltim.
Kegiatan ini turut dihadiri Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Zubair, Danlanal Sangatta Letkol Laut (P) Shodikin, Staf Ahli Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Keuangan Sulastin dan unsur Forkopimda.
Pada kesempatan itu, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengatakan agar bapak ibu memanfaatkan lahan kosong di rumah.
“Bapak Ibu yang punya halaman jangan biarkan halamannya kosong. Silakan tanami cabai. Saya tanaman cabai 10 pohon sudah biasa, ada juga tanaman obat-obatan. Tinggal saya ambil di belakang rumah. Ada daun mint dan ada jahe. Hal-hal kebutuhan yang mendasar, kita ada,” urainya bercerita membuka sambutan.
Selanjutnya penuhi sendiri. Ini seperti yang dikatakan Pak Asisten tadi tidak punya tanah dan lahan pakai polybag atau pakai hidroponik.
“Jadi untuk bapak ibu sekalian seandainya masyarakat memenuhi seperti ini kebutuhan sederhana tinggal ambil,” ajaknya.
Terkait inflasi, Ardiansyah menegaskan jika terjadi perubahan angka atau kenaikan dari laporan harga komoditas pangan periode 2-8 Juli 2023 agar ditindaklanjuti.
“Diharapkan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, Perkebunan, Disperindag kalau ada perubahan yang terjadi dari angka-angka itu di Pasar Sangatta Selatan atau kecamatan lainnya harus melakukan sesuatu. Kita tidak menginginkan masyarakat tingkat kesulitannya tinggi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tambahnya.
Ia pun memerintahkan Dinas Koperasi menggelar bazar untuk masyarakat agar perputaran uang terus berada di masyarakat. Masyarakat yang punya UMKM punya jualan hadirkan di sana. Para pegawai berbelanja. Supaya perputaran uang ada. Jangan disimpan.
“Kegiatan masyarakat bisa jadi barometer penyelesaian persoalan ekonomi. Mereka yang punya usaha mendapatkan manfaat dari uang yang beredar,” bebernya.
Selain itu, ia mengatakan Presiden juga mengajak Tingkat Konsumsi Dalam Negeri (TKDN) mesti ditingkatkan lagi.
“Barang dan jasa kita gunakan produk lokal baik UMKM apa saja. Semua dinas betul-betul cermati. BPS yang mempunyai kewenangan berkenaan dengan data Kutim. Untuk memastikan data sah atau tidak untuk dirilis sehingga data kutim bisa jadi acuan,” tutupnya.(adv/yn)