VIRALKALTIM— Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Timur menyiapkan program pelatihan bagi pelatih seni daerah pada tahun mendatang. Kabid Kebudayaan, Fadliansyah, menjelaskan bahwa pelatihan ini mencakup seni tarsul, teater, kasidah, dan kaligrafi.
“Empat jenis seni ini kita prioritaskan untuk diperkuat,” katanya.
Pelatihan tersebut akan berbentuk workshop yang menghadirkan instruktur profesional dari berbagai daerah. Peserta yang ingin mengikuti pelatihan akan diseleksi lebih dulu karena kuota yang terbatas.
“Setiap cabang seni hanya menampung sekitar 15 peserta,” jelasnya.
Seleksi dilakukan agar pembinaan berjalan tepat sasaran.
Disdikbud menilai pelatihan ini penting untuk memperkuat kualitas pelatih seni di sekolah maupun komunitas lokal. Fadliansyah menyebut bahwa sebagian pelatih seni masih memerlukan pendalaman materi.
“Tujuannya agar mereka bisa mendidik dengan lebih baik,” ujarnya. Hal ini juga menjadi persiapan untuk kegiatan lomba seni.
Ia menegaskan bahwa tahun depan Disdikbud berencana menggelar lomba tarsul, kasidah, dan seni lainnya. Kompetisi tersebut nantinya melibatkan peserta dari berbagai kecamatan.
“Minimal sudah ada lomba tarsul di tahun depan,” terangnya. Hal ini diyakini mampu meningkatkan minat generasi muda terhadap seni tradisional.
Fadliansyah mengatakan perkembangan budaya tidak boleh berhenti di tengah arus digitalisasi. Menurutnya, kesenian daerah perlu terus dikenalkan dengan konsep yang relevan.
“Kita tetap mempertahankan nilai pakemnya,” jelasnya.
Digitalisasi dianggap menjadi pendukung utama dalam penyebaran budaya. Pihaknya berharap kehadiran pelatihan ini menjadi langkah besar bagi pelestarian budaya Kutai Timur. Ia menekankan bahwa peningkatan kualitas pelatih seni akan berdampak pada regenerasi pelaku seni.
“Ini investasi jangka panjang bagi pembangunan kebudayaan daerah,” pungkasnya. (Adv/ss)


















