VIRAL KALTIM, KUTIM– Usai melakukan bersih sampah di Sungai Sangatta menggunakan ponton, kini Gerakan Peduli Air dan Sampah (G-PAS) menanam pohon di bibir Sungai Masabang.
Tanaman yang dipilih ada dua jenis. Yakni, mangga khas Kutim, dan bambu. Banyak pertimbangan kenapa tanaman ini yang dipilih. Pertama, mangga merupakan tanaman keras dan mampu menangkal longsor. Kedua, buahnya dapat dinikmati siapa saja. Ketiga, kembali mengembangbiakkkan tanaman khas Kutim.
Sedangkan bambu, sudah tak diragukan lagi dapat menangkal banjir lebih efektif. Batang dan rebungnya pun dapat di manfaatkan masyarakat.
“Ada puluhan pohon mangga dan beberapa pohon bambu yang kami tanam. Semoga saja kelak bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Ketua G-PAS Dhedy Al Kutimi didampingi Koordinator G-PAS Muhammad Yodik.
Dhedy yang juga merupakan Ketua Aliansi Jurnalis Kutai Timur (AJKT) ini mengaku akan terus komitmen untuk menjaga lingkungan. Khususnya masalah sampah dan air.
“Saat ini fokus kami di Sungai Sangatta. Karena hal ini kami pantau, sangat jarang yang menyentuh. Makanya kami yang bergerak untuk membersihkan sampah yang dibuang warga ke Sungai. Hari ini dilanjut dengan tanam pohon,” kata alumni HMI tersebut.
Giat selanjutnya, ialah membagikan brosur larangan membuang sampah ke sungai. “InsaAllah kami akan menggelar lomba memungut sampah di Sungai Sangatta. Juga lomba foto warga yang ketangkapan membuang sampah ke sungai,” katanya.
Kenapa sungai menjadi sasaran, karena hal itu menjadi salah satu kehidupan warga Sangatta. Merupakan sumber air utama.
“Karenanya warga wajib peduli terhadap sungai kita. Jika ada yang mencemari, kita wajib peduli. Siapapun. Termasuk perusahaan. Jangan biarkan sungai tercemar. Baik karena sampah apalagi limbah,” katanya. (akrom)