VIRALKALTIM- Sebanyak 84 Kafilah atau peserta yang dikirim oleh PDM Muhammadiyah Kutim untuk mengikuti Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Surakarta.
Hari ini, Senin, (14/11/2022) para peserta dilepas langsung oleh Ketua PDM Muhammadiyah, Drs. H.Syafruddin Syam, M.AP. Pelepasan berlangsung di Kantor Muhammadiyah di Jalan AW. Syahrani Sangatta Utara.
Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48 di Kota Surakarta yang akan digelar pada 18-20 Nopember 2022 adalah perhelatan musyawarah tertinggi di Muhammadiyah dan AIsyiyah.
Semula agenda ini rencana digelar pada Agustus 2020, namun karena pandemic covid-19 yang saat itu mewabah secara global, maka muktamar ke 48 Muhammadiyah harus ditunda demi kemaslahatan umat yang jauh lebih besar nilainya.
Sudah menjadi tradisi, bahwa Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah selalu dipadati oleh jutaan orang yang merupakan peserta muktamar dan penggembira.
Di muktamar ke 48 ini, diperkirakan berdasarkan data yang telah masuk ke panitia muktamar akan dipadati oleh 3 juta lebih penggembira yang merupakan personil di luar peserta. Penggembira ini akan memeriahkan pembukaan, wisata, dan juga syi’ar.
Muhammadiyah Kutai Timur juga turut berperan aktif dalam mensyi’arkan muktamar. Tercatat ada 5 peserta muktamar dan 79 penggembira yang berangkat dengan biaya mandiri.
Spirit “memajukan Indonesia mencerahkan semesta” melalui muktamar menjadi spirit kolektif yang memiliki nilai menggelorakan dakwah persyarikatan Muhammadiyah.
Hari ini, senin 14 Nopember 2022 jam 08:00 di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kutai Timur Jl AW Syahrani KM 4, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah melepas rombongan penggembira sebanyak 79 orang.
Ketua PDM Kutai Timur Drs. H.Syafruddin Syam, M.AP berpesan, agar para penggembira datang ke kota Solo dalam kondisi bergembira. Tidak menjadi problem bagi tuan rumah (panitia) dan juga kafilah lain.
Dengan niat mensyi’arkan muktamar sebagai bagian dari dakwah amar’ ma’ruf nahi munkar, maka kekompakan sesama kafilah agar tetap terjaga.
“Bergotong royong dan saling menolong adalah prinsip yang harus dijunjung tinggi,” kata Syafruddin.
Setelah kafilah dilepas secara resmi, kafilah dengan moda transportasi kapal laut langsung berangkat untuk berlayar pada selasa dini hari.
Seyogyanya pelepasan ini dilepas oleh Bupati Kutai Timur. Namun karena Bupati dan Wakli Bupati sedang berada di luar kota, kafilah dilepas oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhamadiyah. (*)