VIRALKALTIM – Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Bima Palma Nugraha (DSN Group) bekerja sama dengan Komite Gender mengadakan kegiatan kelas prakarya membatik bagi anak-anak putus sekolah di lingkungan perusahaan. Kegiatan yang dilaksanakan di SD Filial PKS 9, Desa Tepian Langsat, ini dihadiri oleh 20 peserta yang berasal dari empat estate PT. Bima Palma Nugraha.
Kegiatan kali ini dihadiri oleh CSR Head Kaltim 3 – FX Ari Setiawan, Ketua Komite Gender PT. Bima Palma Nugraha – Ajeng Eka Pratiwi, Pembina PISA PT. BPN, perwakilan pengurus Perkumpulan Istri Staf Agro “PISA” dan Narasumber Arenda Syahputra selaku owner @batikinaya dari Yogyakarta yang memberikan materi tentang proses membatik menggunakan cap dari kardus bekas susu formula serta menjelaskan alat dan bahan yang digunakan dalam membatik.
Dalam sambutannya, FX Ari Setiawan menyampaikan bahwa batik merupakan warisan budaya asli Indonesia dengan kekhasan motif yang berbeda di setiap daerah. Peringatan Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober dimaknai dengan kegiatan positif untuk memperhatikan dan memfasilitasi anak-anak, terutama yang putus sekolah, agar dapat menggali minat dan bakat dalam berkreasi membatik dengan media yang sederhana.
“Harapan untuk sukses di masa depan akan selalu ada dan hak bagi semua orang”, ucap FX Ari Setiawan. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan seperti ini memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengembangkan bakat dan keterampilan mereka, serta berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkala.
Ketua Komite Gender PT. Bima Palma Nugraha, Ajeng Eka Pratiwi, dalam sambutannya menekankan pentingnya memperkenalkan batik sebagai salah satu cara untuk melestarikan budaya daerah.
“Dengan kegiatan ini, kami berharap dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal serta memberikan pengetahuan tentang pembuatan batik. Selain itu, kami juga ingin mendorong anak-anak untuk tetap mengembangkan kreativitas di luar pendidikan formal,” jelasnya.
Ajeng menambahkan, Komite Gender siap memberikan pendampingan untuk membantu anak-anak yang ingin kembali melanjutkan sekolah, baik melalui jalur formal maupun program kejar paket.
Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam membentuk rumah kreatif untuk anak-anak di lingkungan perusahaan, tidak hanya bagi anak-anak yang putus sekolah tetapi juga bagi semua anak karyawan PT. Bima Palma Nugraha. (*)