VIRALKALTIM– Beberapa titik jalan di Kutim masih terlihat parah. Khusunya jalan provinsi. Sebut saja di poros Bengalon. Di sana, jalan masih buruk. Sangat membahayakan masyarakat.
Kata Joni, sejatinya ini merupakan tanggungjawab provinsi. Dirinya sebagai DPRD memiliki hak untuk mengawasi hal tersebut. Untuk itu, diperlukan dukungan semua pihak agar pengerjaan jalan tersebut berjalan lancar.
Tak hanya provinsi, juga keterlibatan Pemkab Kutim serta perusahaan setempat. Yang mana diketahui, hampir rata-rata jalan yang buruk berada di kawasan perusahaan.
“Kebanyakan di daerah tambang, dan perusahaan tambang juga harus berkomitmen memperbaiki dan merawat jalan yang dilewati. Jika ada kerusakan, mereka memerlukan waktu untuk memperbaikinya. Yang penting, itu tanggung jawab perusahaan,” katanya.
Joni menegaskan dorongannya kepada Pemkab untuk segera memperbaiki jalan sebelum kondisinya memburuk.
“Kita mendorong pemkab supaya sebelum jalan semakin parah harus segera diperbaiki. Sudah lama kita sarankan begitu, jangan setelah parah baru diperbaiki. Itu bisa menimbulkan kemacetan,” ujar Joni.
Lebih lanjut, Joni mengangkat dampak kerusakan jalan terhadap kelancaran transportasi, khususnya di sektor pelabuhan dan UMKM.
“Kalau macet, tentu usaha pelabuhan, UMKM juga terganggu karena transportasi yang berhubungan dengan barang. Terlebih ini jalan utama yang sangat vital untuk ke Kutim,” tambah Joni.
Meski ada jalan alternatif di Rantau Pulung, kondisinya tidak memadai, dan jembatan di sepanjang rute tersebut tidak mampu menopang kapasitas tinggi.
“Oleh sebab itu, satu-satunya jalan ini adalah Bengalon. Jadi kalau ada masalah, bahaya. Kemacetannya lebih panjang,” lanjut Joni.
ditekankan betapa pentingnya koordinasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten untuk menjaga infrastruktur kunci demi mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.(adv)