VIRAL KALTIM, KUTIM- Di bawah kepemimpinan Achmad Junaidi, Satuan Pendidikan Non Formal Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF-SKB) Dinas Pendidikan Kutim kiat terlihat oleh masyarakat.
Program kerjanya semakin nyata. Pergerakan percepatan pun terus dilakukan. Ya, Ahmad Junaidi memang dikenal pekerja keras. Di manapun bekerja akan mendapatkan hasil yang maksimal. Ia diketahui bekerja tak berpatok anggaran, namun didasari niat dan kemauan.
Saat dirinya meminpin SPNF-SKB, mulai banyak perubahan. Bahkan ia akan memperjuangkan agar status SPNF-SKB yang saat ini akreditasi B, menjadi A.
“Kami sekarang berjuang untuk memutihkan alih status bangunan. Sementara ini milik aset BPKAD, bukan disdik. Kami akan alihkan ke Disdik. Jadi semua pembiayaan bisa di Disdik nantinya,” kata Ahmad Junaidi.
Selain pada itu, dirinya juga akan fokus pada pembenahan kelas belajar siswa. Khususnya mereka yang akan mengikuti kesetaraan atau paket.
“Sarana dan prasarana belum terpenuhi. Terutama ruang belajar. Kalau sudah diputihkan kami pake ruang belajar paket A,B, dan C. Taman bacaan online. Dan ruang khusus kursus usia produktif. Seperti menjahid tataboga, IT, komputer, seni tari, mekanik, dan lainnya,” katanya.
Baiknya, program yang ia kerjakan mendapatkan dukungan dari Pemkab Kutim. Tentu saja hal ini akan menjadi semangat bagi dirinya untuk terus berbenah.
“Alhamdullah pemkab dukung. Ini menjadi prioritas. Kami terus bergerak. Salah satu masalah kesetaraan. Kami datangi desa binaan. Salah satunya di Desa Singa Gembara,” katanya. (adv/dy)