VIRALKALTIM – Generasi muda sebagai pewaris dan pemimpin bangsa di masa depan harus dibekali dengan kewaspadaan dini dalam menghadapai tantangan, hambatan, ancaman dan gangguan yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan nasional. Bukan hanya generasi muda tetapi kepada seluruh jenjang masyarakat.
Pernyataan ini disampaikan Bupati Kutai Timur ( Kutim) Ardiansyah Sulaiman saat membuka Sosialisasi Kewaspadaan Dini Bagi Generasi Muda di ruang Meranti Kantor Bupati pada Senin (5/6/2023) kemarin yang dihadiri perwakilan siswa-siswi SLTA se Sangatta Utara dan Selatan.
“Beragam tantangan harus dapat disikapi dengan positif agar bisa menjadi peluang, tetapi jika menjadi ancaman, ini yang harus diwaspadai. Peta kerawanan di Kutim secara keseluruhan meliputi narkoba, infrastuktur jalan, listrik, telekomunikasi, air minum dan tapal batas. Khusus bagi generasi muda tantangan terbesar adalah narkotika, pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, serta pergaulan bebas. Untuk itu sekolah harus memiliki ketahanan prima,”ujar Ardiansyah.
Selain hal tersebut di atas, Ardiansyah menyebutkan bahwa kesempatan kerja juga menjadi potensi kerawanan bagi generasi muda.
“Untuk menjadi ASN, tidak dibutuhkan lagi ijazah setara SLTA, sekarang minimal strata satu (SI). Kecuali di sektor swasta, seorang pelamar harus memiliki sertifikasi keahlian khusus dari lembaga Sertifikasi Nasional Indonesia (SNI) atau lembaga resmi yang ditunjuk dan diakui oleh negara,”terangnya.
Ardiansyah berharap kepada semua peserta bisa menjadi agen informasi yang mampu menyampaikan pesan – pesan positif tentang kewaspadaan dini kepada teman- teman di sekolah, keluarga dan masyarakat.
“Selamat mengikuti kegiatan ini sampai selesai, semoga bisa menambah wawasan bagi diri sendiri sekaligus menjadi agen informasi di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat,”ujarnya.
Sebelumnya Kepala Kesbangpol Kutim Muhammad Basuni mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini adalah menciptakan paham tentang kewaspadaan dini sehingga terwujud generasi muda yang memiliki integritas dan wawasan kebangsaan. Kemudian mewujudkan sinergitas program Pemkab Kutim dalam hal pembinaan dan pengembangan generasi muda.
“Kami (KesbangpolKutim) menghadirkan narasumber dari Polres Kutim, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Kutim, dan Badan Intelejen Negara (BIN) Wilayah Kutim. Harapannya para peserta mampu mendeteksi lebih awal segala potensi,ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan di sekitarnya. Kemudian bagaimana bisa mengerti konsep wawasan kebangsaan nasional,”jelas Basuni.(adv/fj)