VIRALKALTIM– Kabupaten Laik Anak (KLA) terus digenjot di Kutim. Untuk mewujudkan hal itu, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutim terus melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan pihak terkait.
“Kabupaten Laik Anak di benahi juga. Komunikasi dengan OPD terkait. Seperti Bappeda, BPKAD, Itwil, dan DPRD. Koordinasi dengan pihak terkait. Kita komunikasi dengan perusahaan juga,” ujar Kepala DP3A, Doktor Sulastin.
Diketahui, Kota Layak Anak (KLA) merupakan kota yang mampu merencanakan, menetapkan, serta menjalankan seluruh program pembangunan dengan orientasi hak dan kewajiban anak. Hal ini dimaksudkan agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Di Indonesia, setiap tahunnya ada penilaian dan penghargaan yang diberikan pada kota-kota ramah anak. Nantinya, tim evaluasi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), kementerian lembaga dan Tim Independen akan mengkategorikannya dalam lima peringkat Pratama, Madya, Nindya, Utama dan KLA.
Terkait kriteria yang Menjadi Indeks Penilaian Kota Layak Anak, sedikit ada enam indikator. Pertama, Penguatan Kelembagaan, Hak sipil dan kebebasan, Hak lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, Hak kesehatan dasar dan kesejahteraan, Hak pendidikan dan kegiatan seni budaya, dan Hak Perlindungan khusus.
“Hal itulah yang harus kita usahakan terus menerus. Doakan saja semoga segera terealisasi seusia dengan harapan,” katanya.
Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak, Rita Winarni mengatakan Kutim tengah berupaya meraih KLA. Namun hal itu harus direalisasikan. Karena secara indikator, pihaknya sudah memenuhi hal itu.
“Ya kita wajib meraih KLA. Kita terus berupaya untuk mewujudkan hal itu,” kata dia.
Sebelumnya, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengaku berdasarkan hasil Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH) Evaluasi Kabupaten Layak Anak (KLA), yang dilakukan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Repoblik Indonesia (RI). Kutai Timur layak meraih penghargaan KLA dari kategori Pratama naik ke kategori Nindya,
“Dari hasil verifikasi yang dilakukan secara virtual tadi, kita sudah menyampaikan data. Data itu skornya sudah hampir sempurna yakni dengan nilai 900,2 sudah hampir seribu, artinya hampir sempurna 100 persen.”Kata Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman usai mengikuti kegiatan verifikasi lapangan hybrid evaluasi KLA secara daring (online) bersama dengan Kementerian PPPA RI yang dilaksanakan di Ruang Rapat Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo Staper).
Dalam verifikasi yang dilakukan secara virtual itu, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengaku jika Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga sempat menanyakan beberapa data yang di buat oleh Pemkab Kutim.
“Karena ini adalah kolaboratif sifatnya yang di komandoi oleh dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan kepala Gugus Tugas yang dikomandoi Bappeda. Semua dinas terlibat,” jelasnya.
Anggita DPRD Kutim, Agusriansyah yang merupakan Komisi D mendukung hal itu. Kata dia, sudah seharusnya Kutim meraih KLA.
“Tentu saja semua harus dipenuhi terlebih dahulu. Saya yakin pasti bisa. Apalagi kita sudah memiliki indikator tersebut,” katanya. (ADV/Dy)