VIRALKALTIM – Pembahasan finalisasi KUAPPAS 2026 di DPRD Kutai Timur menjadi momentum penting bagi Komisi C untuk memastikan seluruh program prioritas yang masuk dalam skema multi years berjalan sesuai rencana.
Anggota Komisi C, Kari Palimbong, menegaskan bahwa komisinya terus mengawal sejumlah proyek strategis, termasuk rencana pembangunan Islamic Center yang saat ini masih dalam tahap pematangan di tingkat legislatif.
Kari mengungkapkan bahwa proyek-proyek multiyears memang membutuhkan pengawasan ekstra, mengingat durasi pelaksanaan yang panjang dan besaran anggaran yang tidak kecil. Ia menjelaskan bahwa Islamic Center menjadi salah satu agenda besar yang dibahas dalam rangkaian finalisasi.
“Proyek ini masuk dalam multi years, dan kami pastikan proses penyusunannya matang sejak awal,” ujarnya.
Selain Islamic Center, Komisi C juga mengawasi alokasi anggaran untuk infrastruktur jalan yang kembali menjadi prioritas pada 2026.
Kari mengatakan bahwa berbagai aduan masyarakat mengenai jalan rusak menunjukkan kebutuhan mendesak untuk memperbaiki jaringan konektivitas antar-kecamatan.
“Kalau jalan lancar, ekonomi bergerak. Itu sebabnya porsi anggaran infrastruktur harus tetap diperkuat,” jelasnya.
Ia juga menyoroti mekanisme percepatan pembangunan, yang menurutnya sangat bergantung pada kecepatan pemerintah dalam membahas dan mengeksekusi anggaran. Kari menyebut bahwa proses yang terlambat sering kali berdampak pada rendahnya penyerapan anggaran.
“Kalau pembahasan cepat, eksekusi bisa lebih optimal. Kami ingin pengalaman tahun-tahun sebelumnya tidak terulang,” tegasnya.
Dalam proses pengawasan, Komisi C tidak hanya mengandalkan laporan administratif dari OPD, tetapi juga melakukan monitoring langsung ke lapangan. Menurut Kari, hal ini penting untuk memastikan kualitas pengerjaan proyek tetap sesuai standar. “Kami siap turun kapan pun kalau ada indikasi pekerjaan tidak sesuai spesifikasi,” katanya.
Selain proyek jalan, Komisi C juga mengawal program perpipaan air bersih yang sudah direncanakan masuk dalam multi years 2026–2028. Program ini disebut vital, terutama bagi kecamatan yang masih mengalami keterbatasan akses air bersih. Kari berharap eksekusi program tidak mengalami keterlambatan.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa aspirasi masyarakat yang diserap melalui reses turut menjadi pertimbangan dalam penyusunan KUAPPAS. Banyak kebutuhan dasar masyarakat yang disampaikan, dan komisi berupaya agar sebagian dari usulan tersebut dapat terakomodasi dalam anggaran.
Kari menutup keterangannya dengan menegaskan pentingnya keselarasan antara visi bupati dan arah pembangunan legislatif.
“Kami ingin seluruh proyek, baik multiyears maupun reguler, benar-benar memberikan dampak nyata. Islamic Center dan infrastruktur lainnya harus menjadi bagian dari kemajuan Kutai Timur,” pungkasnya.(dy)


















