JAKARTA – Sepak terjang dari Wakil Ketua DPD RI Mahyudin memang tidak perlu diragukan di kanca perpolitikan nasional. Terbaru, pria yang pernah menjabat sebagai Bupati Kutai Timur (Kutim) itu kembali menorehkan sejarah membanggakan bagi Kaltim.
Ya, Mahyudin kini mencetak sejarah dengan menjadi orang pertama di Tanah Benua Etam –sebutan Kaltim- yang mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputera Nararya dari Presiden Joko Widodo, Kamis 13 Agustus 2020 hari ini.
Pemberian penghargaan Bintang Mahaputera Nararya tertuang dalam Keppres RI Nomor 51/TK/TAHUN 2020 tanggal 22 Juni 2020 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Nararya kepada Dr. H, Mahyudin, S.T., M., Wakil Ketua MPR RI 2014-2019.
Sebagaimana diketahui, Mahyudin merupakan putra Kaltim pertama yang menjabat jabatan tinggi negara di Pemerintah Pusat, dalam hal ini sebagai Wakil Ketua MPR RI. Dan saat ini, pria yang karib disapa Udin itu juga menjabat posisi penting yakni Wakil Ketua DPD RI.
Mahyudin menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung berbagai langkah politik yang dia ambil selama ini. Menurutnya, penghargaan itu adalah suatu kebanggan bagi dirinya dan dia persembahkan kepada masyarakat Kaltim.
“Saya sampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kaltim yang selama ini mendukung saya terus bekerja dan mengabdi untuk bangsa dan negara,” ucapnya, Kamis (13/8/2020) hari ini.
Dia bertutur, terhadap penghargaan yang dia terima itu, akan menjadi motivasi baginya dalam bekerja dan memberikan sumbangsih terbaik bagi kemajuan pembangunan di Kaltim, serta kemanjuan bangsa dan negara.
“Saya bersyukur kepada Allah atas apa yang telah saya capai dan tentu saja dengan penganugerahan ini, menjadi motivasi bagi saya untuk bekerja lebih baik lagi,” katanya.
Mahyudin berpesan, agar generasi muda Kaltim terus giat belajar dan mengukir prestasi di pentas yang lebih tinggi. Berbagai prestasi yang sudah diukir para pemimpin saat ini harus dijadikan contoh dalam menata prestasi di tingkat yang lebih tinggi lagi.
Bila perlu, generasi muda Kaltim harus mampu mengukir prestasi yang jauh lebih gemilang lagi dari apa yang sudah dia raih dan pemimpin lainnya di Kaltim. “Saya berharap, khususnya buat generasi muda Kaltim, terus semangat, ukir prestasi, kalian pasti bisa, untuk Indonesia yang gemilang,” ucapnya.
Teruntuk Presiden Jokowi, Mahyudin menyampaikan, agar orang nomor satu di Indonesia itu terus berpacu dalam membangun bangsa dan negara. Menurutnya, berbagai kritikan yang datang dari berbagai pihak, harus menjadi titik evaluasi dalam membenahi bangsa dan negara.
“(Kepada Presiden Joko Widodo) jangan lelah membangun negara ini, tetap fokus, luruskan niat untuk kemajuan bangsa dan negara,” tandasnya.
Apa Itu Penghargaan Bintang Mahaputera Nararya?
Mengutip situs Kementerian Sekretariat Negara, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010, Bintang Mahaputera Nararya merupakan salah satu kelas dalam tanda kehormatan Bintang Mahaputera.
Tanda kehormatan tersebut merupakan penghargaan negara yang diberikan oleh Presiden kepada seeseorang, kesatuan, institusi pemerintah, atau organisasi atas darmabakti dan kesetiaan yang luar biasa terhadap bangsa dan negara. Tanda kehormatan ini dapat berupa Bintang, Satyalancana, dan Samkaryanugraha.
Adapun tanda kehormatan bintang terdiri atas bintang sipil dan bintang militer.
Bintang sipil terdiri atas 7 bintang, yaitu:
1. Bintang Republik Indonesia
2. Bintang Mahaputera
3. Bintang Jasa
4. Bintang Kemanusiaan
5. Bintang Penegak Demokrasi
6. Bintang Budaya Parama Dharma
7. Bintang Bhayangkara
Bintang Mahaputera merupakan tanda kehormatan tertinggi setelah tanda kehormatan Bintang Republik Indonesia.
Bintang Mahaputera terdiri atas lima kelas, yaitu:
1. Bintang Mahaputera Adipurna
2. Bintang Mahaputera Adipradana
3. Bintang Mahaputera Utama
4. Bintang Mahaputera Pratama
5. Bintang Mahaputera Nararya
Bintang Mahaputera ini berpita selempang untuk semua Adipurna dan Adipradana. Sementara, untuk Utama, Pratama, dan Nararya, berpita kalung. Tanda kehormatan tersebut dilengkapi dengan Patra, yang dipakai di dada sebelah kiri pada saku baju di bawah kancing.
Selain itu, Bintang Mahaputera dilengkapi dengan miniatur. Miniatur ini dipakai pada lidah baju atau pakaian resmi dan disusun hanya satu deretan berjajar atau berhimpit dari kanan ke kiri dengan ukuran panjang tidak melebihi 13 cm. Ahli waris tidak berhak memakai tanda kehormatan ini, tetapi hanya boleh menyimpannya. (*)