VIRAL KALTIM, KUTIM– Restu maupun dukungan terus mengalir kepada Khoirul Arifin. Ya, Khoirul Arifin merupakan Ketua RT Sangatta Utara yang mendaftarkan diri ke PPP dan Nasdem sebagai Calon Wakil Bupati Kutim.
Khoirul Arifin merupakan salah satu kader terbaik PPP. Meskipun baru di dunia politik, ia sudah memiliki pengaruh yang besar. Pendukung setianya cukup banyak dan nyata, bukan siluman. Bahkan diprediksi, jika dirinya disandingkan dengan Ismunandar, maka akan melambungkan suara keduanya.
Teranyar, Khoirul Arifin mendapatkan restu dari Kades Sangatta Utara, Mulyanti. Mulyanti memberikan restu lantaran Khoirul merupakan bawahannya di RT Sangatta Utara. Mulyanti juga bangga lantaran Ketua RT berani berjuang dan maju untuk kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.
Tentu saja hal ini menjadi semangat dan ikhtiar baru bagi Khoirul. Kenapa tidak, semua memberikan dukungan dan restu kepadanya. Tinggal, mencari restu partai yang menaunginya. Hal ini tentu saja harus dilakukan PPP.
Pasalnya, PPP merupakan partai penguasa. Yang mana harus mengusung calon sendiri demi terjaganya marwa dan kualitas partai. Jangan sampai hanya menjadi pengusung dari kader partai lain. Tentu saja hal itu akan mempengaruhi eksistensi partai pada 2020-2024 mendatang.
Kecintaan Khoirul di PPP bukan tanpa alasan. Salah satu alasannya PPP merupakan partai Islam. Islam yang menjunjung tinggi toleransi beragama. Tak membenarkan antara satu dengan yang lain. Wajar, dalam pandangannya PPP merupakan partai yang disenangi oleh semua golongan.
Secara pribadi, nilai inilah yang akan diterapkannya. Bahkan jauh sebelumnya saat ia mengabdi di Polri. Dirinya menjunjung tinggi kebebasan beragama dan kepercayaan masyarakat sebagaimana negara melindungi warganya untuk memeluk agama dan kepercayaan masing-masing. Dasar hukum yang menjamin kebebasan beragama di Indonesia ada pada konstitusi kita, yaitu Pasal 28E ayat (1) Undang-Undang Dasar Tahun 1945 (“UUD 1945”).
“Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali,” jelas Khoirul.
Khoirul pun menjelaskan kenapa dirinya terjun ke dunia politik. Katanya, politik
ialah usaha dalam menggapai kehidupan masyarakat yang lebih baik. Tentu saja, melalui jalur-jalur sesuai dengan politik bermoral. Bukan memanfaatkan politik untuk kepentingan pribadi.
“Saya pensiun dari polisi karena memiliki cita-cita yang besar yakni mensejahterakan masyarakat melalui jalur politik.
Dirinya yakin, saat dipercaya menjadi pemimpin, dapat menjaga amanah tersebut dengan baik. Hal ini sudah dilakukannya sebagai pemimpin kecil di RT nya. Secara garis besar, RT merupakan pemilik warga. Yang mana, RT menjadi salah satu wadah aduan pertama saat masyarakat membutuhkan bantuan dan solusi. “Alhamdulillah semua dapat dilalui dengan baik. Semua tak lepas dari kepedulian, kepekaan, pemimpin kepada warganya. (dy)