VIRALKALTIM– Di bawah kepemimpinan Ardiansyah Sulaiman, Kutai Timur terus mengalami peningkatan pembangunan. Bahkan, Kutai Timur sudah dilirik beberapa investor baik dalam maupun luar negeri.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kutai Timur, Darsyafani mengatakan jika daerahnya akan kedatangan investor yang akan berinvestasi di Kutai Timur.
“Alhamdulillah sampai saat ini ada beberapa investor yang menyatakan masuk wilayah Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK-MBTK),” katanya.
Sebelumnya, Darsyafani memberikan gambaran jika kawasan KEK memiliki luasan sekira seribu hektar. Namun, saat ini pembebasan lahan baru 509 hektar. Pastinya, hal itu akan dibebaskan keseluruhan untuk dikelola secara bersama.
Kembali ke awal, adapun beberapa investor yang akan masuk ke Kutai Timur diantaranya ialah PT. Palma Serasih Internasional (PSI). Mereka sudah melakukan investasi sebesar 198 miliar. Kemudian, PT Energi Agro Investama (EAI) yang mana perusahaan ini juga sudah melakukan MOU dengan Pemkab Kutai Timur yang nilai investasinya sebesar 100 miliar lebih.
“Saat ini sudah mempersiapkan lahan untuk land clearing seluas 20 hektar,” katanya.
Selain itu, ada juga perusahaan Anhui Guangxin Agrochemical Co. Ltd. (AGX). Perusahaan ini juga dikabarkan sudah melakukan MOU dengan Pemkab Kutim dalam hal ini PT. MBTK. Perusahaan ini bergerak bidang chemical. Diketahui, AGX sebuah perusahaan pertanian dari Provinsi Anhui, China.
AGX melakukan investasi sebesar US$800 juta atau Rp13,1 triliun atau 14 triliun di Kutai Timur. Investasi ini akan dialokasikan untuk sektor pertanian kimia, seperti pestisida, herbisida, dan glifosat.
“Jadi mereka minta lahan 1000 hektar. Namun sementara kami setujui 300 hektar. Kami masih melihat perkembangannya dan jika serius maka akan kami tambah,” jelas Darsyafani.
Kemudian, pria berkumis tipis ini juga mengatakan ada pula beberapa perusahaan lokal dari Jakarta yang akan melakukan investasi di KEK. Namun kata dia, belum ada MOU namun sudah dilakukan pembicaraan yang mendalam.
“Ialah perusahaan yang bergerak di bidang sawit. Mereka akan membuat atap dan pabrik sawit. Mereka sudah berminat dan sudah melakukan koordinasi dengan bupati,” jelasnya. (adv)