VIRAL KALTIM, KUTIM– Menjawab keluhan para orang tua dan pelajar yang resah dengan sistem pembelajaran online, yang sudah berlangsung setahun lebih. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) menerapkan program pembelajaran tatap muka (PTM) mulai bulan juni.
PTM dijalankan secara terbatas. Sehingga tidak semua siswa dapat mengisi kelas. Akan diterapkan secara bergantian kepada para siswa. Ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kutim Roma Malau.
Menurutnya, kebijakan tersebut sudah sesuai dengan surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri. Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Menteri Kesehatan (Menkes), Menteri Agama (Menag), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), telah menyepakati PTM tersebut.
“Bahwa pemerintah pusat mewajibkan seluruh sekolah dibuka dan melakukan PTM terbatas. Setelah guru dan tenaga kependidikan divaksinasi,” ujarnya.
Dia melanjutkan, pelaksanaan PTM di Kutim tentunya mengedepan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Jumlah kehadiran siswa dalam ruangan hanya 50 persen. Dari kapasitas kelas yang tersedia.
“Misalnya 30 siswa dalam satu kelas, berarti 15 saja yang boleh hadir. Waktu belajarnya tidak seperti biasanya. Tidak dengan waktu penuh,” bebernya.
Sementara itu, bagi guru-guru yang belum divaksin karena hamil atau belum mendapatkan jatah, akan melakukan pembelajaran secara daring (dalam jaringan). Namun, untuk yang telah divaksin melakukan PTM dengan siswa.
“Untuk yang PTM ini, masih untuk anak kelas besar (SD kelas 4–6 dan SMP). Itu yang bisa melaksanakan PTM. Sarana dan prasana menjalankan prokes sudah tersedia,” ungkapnya.
Di antaranya sarana cuci tangan, jaga jarak, memakai masker dan lainnya. Pihaknya sudah memonitoring sekolah-sekolah untuk memastikan kesiapan pelaksanaan PTM ini.
“Sudah siap dilaksanakan. Semua sudah dibenahi. Dinas Kesehatan melalui UPT Puskesmas, juga sudah memonitoring persiapan pelaksanaan PTM di sekolah-sekolah,” paparnya.
Perlu diketahui, berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Kutim. Jumlah pendidik dan tenaga pendidik yang telah divaksin Covid-19 dosis 1 sebanyak 4.022. sementara untuk dosis 2 sebanyak 3.177. (adv/dy/yd)