VIRAL KALTIM, WAHAU- Pengurus Pusat Koperasi Perkebunan Semoga Sawit Wahau Jaya (Puskopbun SSWJ), Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Kaltim melakukan kesepakatan kerjasama (MoU) dengan PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSN Group).
Perkebunan sawit berkelanjutan merupakan sistem pengelolaan perkebunan sawit yang taat aturan dan norma, sehingga menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya dengan tetap menjaga kelestarian alam, keanekaragaman hayati, tidak menimbulkan eksploitasi sumber daya manusia, memberdayakan masyarakat lokal, dan memperoleh sertifikasi dari RSPO maupun ISPO.
Puskobun SSWJ beranggotakan 5 koperasi primer di wilayah Muara Wahau & Kongbeng, dengan kapasitas produksi TBS anggota mencapai 50.000 sd 60.000 ton per bulan. Sudah sejak awal berdiri SSWJ menjadi mitra DSN Group dan saat ini memantapkan komitmennya melalui MoU guna memperkuat posisinya menuju perkebunan sawit rakyat yang berkesinambungan di wilayah kerjanya.
Pada sambutan sebelum penandatangan MoU, Ketua Puskopbun SSWJ, Jailani Kapitan menyampaikan bahwa MoU ini merupakan upaya nyata Pengurus Puskopbun SSWJ mewujudkan amanah kesejahteraan bersama anggota yang disambut positif oleh Manajemen DSN Group.
“Harapannya komitmen ini akan menjamin perkebunan sawit rakyat di Muara Wahau Kongbeng terjamin keberlanjutannya dan mendapatkan harga beli TBS terbaik dari DSN Group,” harap Jailani.
Hadir menyaksikan acara penandatangan Camat Muara Wahau, Kepala UPT P4 Muara Wahau, Advisor GIZ dan perwakilan anggota Puskopbun dari 5 Primer.
Mulyadi, Plantation Head, DSN Group menyambut baik inisiatif Puskopbun untuk mengikat kerjasama yang sangat baik selama ini dalam MoU 10 tahun ke depan sampai terwujud perkebunan sawit rakyat yang tangguh, traceable, ramah lingkungan, dan terjamin legalitas lahannya.
DSN Group berkomiten menjaminan harga beli TBS masyarakat berpatokan minimal pada harga disbun, siap memberikan dukungan dalam program replanting, perawatan infrastruktur jalan yang tahun ini sudah terealisasi senilai 500 juta rupiah.
“Hal ini juga berkerjasama dengan stakeholder terkait menfasilitasi Koperasi untuk mendapatkan sertifikasi RSPO dan ISPO. Sehingga TBS petani dapat menghasilkan CPO premium,” kata Mulyadi menutup sambutannya.
Pada kesempatan yang sama CSR Division Head DSN Group Area Kaltim Kokok Budianto menyampaikan bahwa saat ini merupakan jaman kolaborasi dan sinergi.
“Kita mewakili lembaga masing-masing, namun cita-cita kita sama. Baik Pemerintah, DSN Group, Koperasi, GIZ, LSM di era ini sama-sama ingin mewujudkan kesejahteraan masyarakat. MoU yang ditandatangani hari ini fondasi komitmen DSN Group dan Koperasi Sekunder SSWJ untuk mewujudkan cita-cita tersebut,” katanya.
Menurut Marlianto, mewakili Camat Muara Wahau sinergi antara Puskopbun SSWJ dan DSN Group sudah menghasilkan pertumbuhan kesejahteraan yang sungguh dirasakan masyarakat Muara Wahau. “Harapannya jika waktunya replanting perusahaan dapat tetap memberikan distribusi manfaat yang merata bagi warganya,” kata Marlianto.
GIZ, melalui tim fasilitator ahlinya saat ini sedang melaksanakan program dukungan sekolah lapang bagi petani sawit, penguatan kelembagaan koperasi, dan dukungan mekanisme insentif berkelanjutan bagi Koperasi dan Petani. Ketiga program dukungan GIZ ini akan dijalankan sampai dengan akhir tahun 2022,” sambung Dodik Juliawan Advisor GIZ untuk Wilayah Muara Wahau Kongbeng pada kesempatan terpisah.
“Semoga upaya Pengurus Puskopbun SSWJ bekerjasama dengan DSN Group dan stakeholder terkait mampu merealisasikan perkebunan sawit berkelanjutan di Kutai Timur,” tambahnya. (adv/*/dy)