VIRALKALTIM- Masyarakat Kutim bukan panik. Melainkan minyak goreng memang hilang dipasaran. Meskipun ada, harganya melambung tinggi. Harga minyak goreng awalnya hanya 14 ribu perliter. Bahkan lebih murah. Tergantung merek.
Dari pantauan media ini, di Sangatta Selatan harga minyak goreng 40 ribu perliter. Itu yang kemasan. Sedangkan perbotol juga dihargai 40 ribu. “Harganya 80 ribu. Itu yang dua liter. Yang satu liter tidak ada,” ujar pedagang eceran di Sangsel.
Media kembali melakukan penelusuran dibeberapa toko, pun hasilnya nihil. Tak ada yang menjual. Bahkan tertulis jika minyak goreng kosong.
Belum diketahui pasti penyebab kelangkaan minyak goreng dipasaran. Mendag membeberkan ada dua kemungkinan yang menjadi penyebab mengapa minyak goreng langka di pasaran. Pertama, karena kebocoran untuk industri yang kemudian dijual dengan harga tidak sesuai patokan pemerintah. Kedua, ada penyelundupan dari sejumlah oknum.
Diketahui, sejak 2006, Indonesia menduduki peringkat pertama dan menjadi raja produsen sawit terbesar di dunia. Bahkan pada tahun 2019, produksi sawit di Indonesia pernah menembus 43,5 juta ton, dengan pertumbuhan rata-rata per tahunnya mencapai 3,61 persen
Sedangkan daerah penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia terletak di Pulau Sumatera dan Kalimantan. (dy)