VIRAL KALTIM, KUTIM -Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim) Son Hatta menyatakan masih banyak perusahaan yang beroperasi di Kutim, yang belum menyerahkan kebun plasma. Padahal, kebun inti mereka sudah panen. Akibatnya, banyak masyarakat yang mengadu agar mereka memperjuangkan kebun plasma yang merupakan hak masyarakat.
“Banyak masyarakat yang mengadu ke saya karena perusahan di wilayahnya belum menyerahkan kebun plasma. Padahal, kebun plasma ini, mestinya dibangun, dan merupakan 20 persen dari HGU perusahan, yang harus dialokasikan bagi masyarakat,” ungkap Anggota DPRD Kutim, Son Hatta kepada media, (02/03/20).
Yang lebih parah, menurut Son, ada perusahan yang menyerobot kebun masyarakat, dengan alasan untuk membuat kebun plasma.
“Ini banyak aduan dari masyarakat kalau kebun mereka diserobot, ini akan jadi perhatian saya sebagai wakil rakyat,” terang Son.
Menurut Son penerapan plasma perkebunan kelapa sawit banyak dikeluhkan karena dianggap merugika masyarakat dan lebih menguntungkan perusahaan.
“Perusahaan lebih mementingkan kebun inti dari pada plasma sehingga masyarakat dirugikan, padahal masyarakat sudah dengan suka rela menyerahkan lahan mereka,” tandasnya. (ram/dy/adv)