VIRALKALTIM – Upaya penanganan stunting di Kutai Timur semakin masif dengan melibatkan berbagai sektor. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) menginisiasi forum koordinasi lintas sektor yang melibatkan dinas kesehatan, pendidikan, dan organisasi masyarakat.
“Stunting bukan hanya soal gizi. Ini masalah multi-sektoral yang membutuhkan kolaborasi lintas bidang,” kata Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi B.
Kegiatan ini membahas rencana aksi bersama, seperti pemantauan status gizi anak, edukasi kesehatan reproduksi, dan peningkatan akses air bersih di desa-desa rawan. Forum juga menyoroti perlunya peran aktif masyarakat dalam mendukung program pemerintah.
“Desa harus menjadi pusat perubahan. Kami melatih kader untuk menyampaikan edukasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat,” ujar Mulyadi Oktama, koordinator program.
Selain itu, DPPKB menggalakkan penguatan posyandu sebagai garda terdepan dalam memantau tumbuh kembang anak. Narasumber dari BKKBN Kalimantan Timur menjelaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat.
Melalui forum ini, DPPKB optimistis dapat menekan angka stunting dengan pendekatan holistik.
“Kami yakin, kolaborasi ini akan menghasilkan perubahan nyata dalam beberapa tahun ke depan,” tutup Junaidi. (adv)